
LCS Panas, Kapal Patroli China Semprot Meriam Air ke Kapal Filipina
Sengketa LCS yang semakin panas, China dan Filipina mulai melakukan sejumlah aksi frontal.

Kapal patroli China semportkan meriam air ke kapal Filipina, Sabtu (30/3/2024) waktu setempat. Ketegangan antara China dan Filipina kian meningkat akibat sengketa maritim yang berlarut di Laut China Selatan (LCS). (REUTERS/Adrian Portugal)

Hubungan antar dua negara tersebut pun semakin buruk di bawah presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. Pasalnya, sengketa LCS yang semakin panas membuat kedua negara itu melakukan sejumlah tindakan untuk mendapatkan klaim wilayah. (REUTERS/Adrian Portugal)

Kedua negara mengklaim wilayah masing-masing atas Laut China Selatan tanpa melihat gejolak politik yang semakin parah. (REUTERS/Adrian Portugal)

Sejak 2022, Filipina telah menggugat sejumlah tuntutan atas klaim wilayah di Laut China Selatan. Marcos beranggapan bahwa Filipina harus merebut Laut China Selatan karena dapat mengancam kedaulatan dan ekonomi negaranya. Ia juga menegaskan tidak ada negara yang dapat mengambil wilayah kedaulatan Filipina di bawah kepemimpinannya. (REUTERS/Adrian Portugal)

Marcos pun baru ini menegaskan tindakan proporsional terhadap "serangan ilegal, koersif, agresif, dan berbahaya" oleh China. "Kami tidak ingin berkonflik dengan negara manapun, terlebih lagi dengan negara-negara yang mengaku dan mengaku sebagai teman kami, namun kami tidak akan takut untuk diam, tunduk, atau tunduk," ucap Marcos seperti dikutip dari Reuters, Kamis (28/3). (REUTERS/Adrian Portugal)