Bursa Karbon RI Bisa Jadi Terbesar di Dunia, Ini Alasannya

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
26 March 2024 20:15
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama rombongan meninjau hutan mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Kabupaten Badung pada Jumat pagi, 8 Oktober 2021. (Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama rombongan meninjau hutan mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Kabupaten Badung pada Jumat pagi, 8 Oktober 2021. (Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI mengungkapkan bahwa bursa karbon yang ada di Indonesia bisa menjadi bursa karbon terbesar di dunia, lantaran Indonesia merupakan salah satu pemilik hutan terluas di dunia.

Direktur Pengawasan Bursa Karbon OJK Lufaldy Ernanda menyebut, hal ini dipicu oleh hutan di Indonesia merupakan salah satu hutan terbesar di dunia.

"Bursa kita salah satu terbesar di global dong gitu dan make sense. Kenapa? Karena one of the largest forestry yang di dunia itu kita yang punya gitu, itu dari sisi volume, itu make sense ya," jelasnya kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, dikutip Selasa (26/3/2024).

Dia menyebutkan, Bursa Karbon Indonesia nantinya tidak hanya berkontribusi secara lokal, namun juga nantinya diharapkan bisa berkontribusi secara global.

"Yang pasti Bursa Karbon kita itu harapannya kita kontribusi bukan cuma di Indonesia dan regional. Think about kita itu mau kontribusi ke global," ungkapnya.

Dengan begitu, visi misi Bursa Karbon Indonesia didorong untuk menjadi yang terbesar di dunia.

"Jadi kalau kita punya visi misi jadi Bursa (karbon) yang terbesar di dunia itu make sense sekali gitu," tandasnya.

Asal tahu saja, Indonesia telah memulai perdagangan kredit karbon perdananya pada 26 September 2023, ketika diluncurkannya Bursa Karbon Indonesia. Hal tersebut menjadi catatan sejarah bagi Indonesia karena memiliki misi yang cukup penting, yaitu menciptakan pasar dalam mendanai pengurangan emisi gas rumah kaca dan menjadi peserta utama dalam perdagangan karbon global.

Indonesia sendiri merupakan negara kepulauan yang memiliki hutan hujan terbesar ketiga di dunia. Namun, Indonesia juga dinilai sebagai salah satu penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia. Indonesia pun ini telah menetapkan target untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Peluncuran perdagangan bursa karbon diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Berdasarkan penetapan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang menyelenggarakan perdagangan ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI).


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tekan Emisi, Pertamina Jadi Yang Terdepan Dalam Bursa Karbon Nasional

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular