Video

OJK Perkuat Perdagangan Bursa Karbon, Harga Ditarget Bisa USD 50/ton

CNBC Indonesia TV, CNBC Indonesia
29 May 2024 14:41

Jakarta, CNBC Indonesia- CNBC Indonesia menyelenggarakan Green Economic Forum 2024 dengan tema "Green Economy to Support National Growth Amid Global Uncertainty" sebagai upaya mendorong implementasi prinsip ekonomi hijau dalam pengembangan energi bersih bagi pembangunan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.

Direktur Pengawasan Keuangan Derivtif dan Bursa Karbon OJK, Lufaldy Ernanda dalam Green Economic Forum 2024 mengatakan upaya penguatan perdagangan karbon melalui Bursa karbon. Hal ini dimaksudkan mendukung Pemerintah dalam melaksanakan program pengendalian perubahan iklim melalui pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), sejalan dengan komitmen Paris Agreeement, serta mempersiapkan perangkat hukum domestik dalam pencapaian target emisi GRK tersebut.

OJK juga mendorong penguatan ekosistem dan perluasan pasar perdagangan karbon di Indonesia, diharapkan ini juga bisa mendorong peningkatan harga karbon yang saat ini di kisaran harga USD 2 hingga USD 18 per ton. Diharapkan nanti harga karbon RI bisa mencapai USD 50-60 per ton.

OJK mencatat Hingga 28 Mei 2024, total volume transaksi karbon sudah mencapai 608.220 ton CO2 dengan total transaksi Rp36,75 miliar serta total pengguna jasa 62 perusahaan.

Seperti apa upaya OJK mendorong perdagangan karbon RI menuju Net Zero Emission 2060? Selengkapnya simak Safrina Nasution dengan Direktur EBTKE Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi dan Direktur Pengawasan Keuangan Derivtif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lufaldy Ernanda dalam Green Economic Forum 2024, CNBC Indonesia (Rabu, 29/05/2024)



Tags

Related Videos
Recommendation
  • 1.
    Loading...
  • 2.
    Loading...
  • 3.
    Loading...