Pertamina Identifikasi Lagi WK Panas Bumi Masuk Dalam Karbon Kredit

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
25 March 2024 14:45
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 di Muara Enim, Sumatera Selatan, milik PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mulai dibangun. Pembangkit
Foto: Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 di Muara Enim, Sumatera Selatan, milik PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mulai dibangun. Pembangkit "hijau" ini ditargetkan rampung pada Desember 2024 mendatang. (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina New & Renewable Energy sebagai subholding PT Pertamina (Persero) mengungkapkan bahwa saat ini perushaan sedang mengidentifikasi lokasi yang bisa mengurangi karbon. Khususnya yang berasal dari Wilayah Kerja (WK) panas bumi di dalam negeri.

Direktur Perencanaan Strategis & Pengembangan Bisnis Pertamina NRE, Fadli Rahman mengatakan bahwa pihaknya menggunakan WK panas bumi untuk berpartisipasi dalam bursa karbon di Indonesia.

"Nah memang kan yang kemarin kita gunakan itu dari (WK panas bumi) Lahendong unit 5 dan 6. Lahendong unit 5 dan 6 yang kita gunakan itu hanya dari tahun 2016 ke 2020. Berarti masih ada ke depannya. Dari 2021, 2022. Dan seterusnya yang bisa kita coba verifikasi dan sertifikasi," ujarnya dalam program Energy Corner CNBC Indonesia, Senin (25/3/2024).

Dia mengatakan pihaknya juga saat ini tengah mengidentifikasi WK panas bumi lainnya untuk bisa disertifikasi masuk dalam karbon kredit wilayah tersebut.

"Dan ada di tempat PGE lainnya, seperti Ulubelu, Kamojang, dan Lumut Balai. Itu akan terus kita identifikasi lagi potensi dari sertifikasi karbon kredit di daerah tersebut," tambahnya.

Adapun, Fadli mengatakan tidak hanya terbatas pada WK panas bumi, dia mengungkapkan biogas dan solar juga berpotensi untuk bisa masuk dalam skema bursa karbon untuk memperkaya suplai yang ada di dalam bursa karbon itu sendiri.

"Tapi pertamina NRE nggak cuma punya geotermal, ada juga biogas misalkan. Biogas ini untuk memperkaya supply yang ada di Bursa itu sendiri. Kita akan coba untuk mendorong supply nggak cuma dari geotermal tapi dari potensi lainnya termasuk biogas dan solar," tandasnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow, Pertamina Sudah Turunkan Emisi Karbon 31% Dalam 14 Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular