Divestasi Tuntas, Kontrak Tambang Vale Diperpanjang 20 Tahun!

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
22 March 2024 14:16
A logo of the Brazilian mining company Vale SA is seen in Brumadinho, Brazil January 29, 2019.  REUTERS/Adriano Machado
Foto: VALE (REUTERS/Adriano Machado)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) akan mendapatkan perpanjangan Kontrak Karya dalam bentuk Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) hingga 20 tahun, pasca kontrak karya (KK)-nya berakhir di tahun 2025.

Hal tersebut menyusul dengan selesainya kewajiban INCO untuk mendivestasikan sahamnya sebesar 14% ke MIND ID. Perjanjian Definitif pengambilan saham 14% dilakukan dengan dua pemegang saham lainnya yakni Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co Ltd

"Ya kira kira (20 tahun) kan MIND ID sudah paling gede di situ. Dokumen resminya (IUPK) minggu ini, minggu ini," kata dia ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (22/3/2024).

Setelah transaksi selesai, MIND ID akan menjadi pemegang saham terbesar dengan total kepemilikan 34%. Sementara itu, VCL dan SMM masing-masing akan memiliki 33,9% dan 11,5%. Sedangkan sekitar 20,6% masih dimiliki publik melalui Bursa Efek Indonesia.

Menurut Arifin, IUPK nantinya akan dikeluarkan oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Namun demikian, rekomendasi tetap dari Kementerian ESDM. Adapun Kontrak Karya Vale sendiri akan berakhir pada 2025 mendatang. "Rekomendasi dari kita," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan divestasi saham INCO menjadi pertanda penting bagi program hilirisasi nikel Indonesia ke depannya. Terutama untuk menyuplai kebutuhan produk turunan nikel kepada pasar Eropa dan Amerika Serikat.

Luhut membeberkan pihaknya baru saja kembali dari AS untuk mendiskusikan mengenai kebijakan pengurangan inflasi atau Inflation Reduction Act (IRA) dengan pemerintahan AS. Mengingat, melalui kebijakan ini, pabrik atau kendaraan listrik yang mendapatkan pasokan nikel dari RI dikecualikan dari insentif hijau pemerintah AS.

"Kita berharap itu bisa kita tuntaskan dalam beberapa waktu ke depan tentu agak terhambat karena pemilu presiden di sana," ujar Luhut pada acara penandatanganan Divestasi Vale Indonesia di Jakarta, dikutip Selasa (27/2/2024).

Selain itu, Luhut juga mendorong agar program hilirisasi yang dilakukan PT Vale dapat digenjot kembali. Pasalnya, program hilirisasi yang dilakukan perusahaan masih tertinggal dengan perusahaan lain. Meski demikian, ia mengakui Vale sebagai salah satu perusahaan nikel terbesar di Indonesia memiliki pengelolaan ESG yang baik.



(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kantongi Perpanjangan Kontrak 20 Tahun, Investasi Vale bakal Melonjak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular