Hati-Hati, RI Bisa Dibalap Turki-Kenya Soal Pengembangan Panas Bumi

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
19 March 2024 16:45
PT PLN (Persero) terus mengakselerasi upaya transisi energi melalui kolaborasi. Salah kolaborasi yang dilakukan yakni dalam pembangunan 9 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP), dengan total kapasitas diperkirakan mencapai 260 megawatt (MW).
Foto: Dok PLN

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah negara di dunia mulai serius dalam menggenjot pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi bersih. Beberapa diantaranya seperti Kenya dan Turki.

Ketua Umum Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) Julfi Hadi mengatakan Kenya saat ini menjadi salah satu negara yang cukup terdepan di Afrika dalam pengembangan panas bumi. Hal tersebut dapat terlihat dari berbagai kebijakan pemberian insentif yang diberikan pemerintah setempat untuk energi ini.

"Di Kenya negaranya yang jauh di belakang kita itu maju karena mereka memikirkan Geothermal itu harus ke depan. Jadi banyak insentif insentif yang dia taruh yang akan membuat lari geothermal. Kalau di Turki ada Feed in Tariff," kata dia dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Selasa (19/3/2024).

Oleh sebab itu, ia berharap dapat berdiskusi dengan pemerintah, agar pengembangan panas bumi di Indonesia dapat jauh lebih menarik. Mengingat, pengembangan panas bumi di tanah air sudah dimulai sejak 40 tahun yang lalu.

"Kita duduk bersama untuk mendapatkan dukungan contoh tadi early production bisa gak regulasinya mendukung early production 3 tahun. Contohnya kalau di Kenya dari dua sumur saja itu bisa langsung disambungkan kalau kita kan harus 55 MW," kata dia.

Julfi mengatakan pihaknya mempunyai bisnis model dalam mempercepat rencana commercial operation date (COD) suatu PLTP. Dimana dari yang sebelumnya membutuhkan waktu paling tidak 7-10 tahun, dengan teknologi baru menjadi 3-4 tahun.

"Yang biasanya kita hanya meminta kenaikan tarif untuk mendapatkan commercial sekarang kita akan mengupdate bisnis model dari kita yaitu dengan COD nya tadi bisa 7-10 tahun terlalu lama itu mungkin Insya Allah menjadi 3-4 tahun dengan teknologi ini dan juga step by step karena masalah tadi kan eksplorasi," ujar Julfi.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Andalan Transisi Energi RI, Terbesar ke-2 Dunia!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular