
Ini Andalan Transisi Energi RI, Terbesar ke-2 Dunia!

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) Julfi Hadi mengungkapkan bahwa Indonesia mempunyai potensi sumber energi panas bumi yang cukup besar. Adapun potensi panas bumi yang dimiliki RI dikatakan bisa mencapai 24 gigawatt (GW).
Meskipun memiliki potensi yang cukup besar, namun Julfi menyadari bahwa pemanfaatan sumber energi panas bumi di Indonesia masih belum optimal. Terbukti dari potensi sebesar 24 GW tersebut, sejauh ini pemanfaatannya baru sebesar 2,4 GW.
"Dari 24.000 MW cuman sampai sekarang baru 2.400 MW yang jalan, di 4 tahun terakhir kalau gak salah cuman 300 MW artinya very slow kita sudah 40 tahun di Geothermal," kata Julfi dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Selasa (19/3/2024).
Menurut Julfi setidaknya ada beberapa faktor yang membuat pengembangan panas bumi di tanah air masih berjalan lambat. Salah satunya seperti commercial project yang masih belum dapat diterima oleh investor, sehingga berdampak pada lamanya Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik (power purchase agreement/PPA).
Sebagaimana diketahui, Indonesia merupakan pemilik sumber daya panas bumi terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Hingga Desember 2020, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sumber daya panas bumi Indonesia mencapai sebesar 23.965,5 Megawatt (MW) atau sekitar 24 Gigawatt (GW).
Amerika Serikat menduduki peringkat pertama untuk sumber daya panas bumi yakni mencapai 30.000 MW. Selanjutnya, Indonesia 23.965,5 MW, Jepang 23.400 MW, Kenya 15.00 MW dan terakhir Islandia 5.800 MW.
Sebelumnya, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengungkapkan pada 2060 mendatang kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) ditargetkan bisa mencapai 22 GW. Bila ini terealisasi, artinya 92% dari sumber daya panas bumi Indonesia bisa termanfaatkan pada 2060 tersebut.
"Diharapkan tahun 2060 kapasitas pembangkit panas bumi di Indonesia akan mencapai 22 GW," ungkap Wapres Ma'ruf dalam pembukaan acara The 9th Indonesia International Geothermal Convention & Expo 2023 di Jakarta, Rabu (20/9/2023).
Ma'ruf mengatakan bahwa pemerintah terus mendorong pengembangan energi panas bumi di dalam negeri melalui berbagai skema bisnis yang lebih menjanjikan dan pengembangan inovasi teknologi yang lebih terjangkau.
"Khusus terkait panas bumi, pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan panas bumi melalui berbagai skema bisnis yang lebih menjanjikan dan pengembangan inovasi teknologi yang terjangkau," tambahnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hati-Hati, RI Bisa Dibalap Turki-Kenya Soal Pengembangan Panas Bumi