Siap-Siap! RI Bakal Banjir Daging Sapi Impor Jelang Lebaran

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Selasa, 19/03/2024 13:47 WIB
Foto: Warga membeli daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Memasuki bulan Ramadan harga daging sapi di Pasar Senen tembus mencapai Rp140.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp125.000. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan impor daging dan sapi hidup dalam waktu 2 - 3 Minggu tiba. Ini merupakan bagi volume impor daging sapi yang sudah disetujui pada tahun ini sebanyak 145.250,60 ton.

"Akan ada impor, kan yang private udah jalan, sekarang nunggu masuk minggu 2 - 3 puasa ini. Jumlah yang approved 145 ribu ton, bentuknya daging. Kemudian beberapa ratus ekor sapi yang hidup," kata Arief di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (19/3/2024).

Ia belum bisa mengungkapkan berapa banyak daging sapi dan sapi hidup yang akan masuk dalam waktu dekat. Namun semuanya sudah disiapkan oleh Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo).


"Kebanyakan ya dari Australia, kalau daging ada US (Amerika Serikat), New Zealand, kalau sapi bakalan yang hidup itu dari Australia," terang Arief.

Sebelumnya dalam keterangan resmi dijelaskan, angka itu belum termasuk volume impor daging sapi dan daging kerbau beku penugasan pemerintah kepada BUMN Pangan. Selain itu impor daging sapi yang dilakukan juga untuk menjaga stok pangan yang sudah ditentukan.

Foto: Suasana penjualan daging sapi di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (6/10/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Suasana penjualan daging sapi di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (6/10/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sebelumnya, Bapanas juga telah menetapkan besaran stok pangan yang harus dimiliki pemerintah sampai akhir tahun 2024 nanti. Hal itu ditetapkan dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 379.1/TS.03.03/K/11/2023 tentang Jumlah, Standar Mutu, dan Harga Pembelian Pemerintah Dalam Rangka Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) Tahun 2024.

Dalam keputusan itu, Bapanas menetapkan jumlah stok minimal dalam pengelolaan 13 komoditas pangan sebagai CPP.

Secara rinci jumlah CPP untuk tahun 2024 sebagai berikut:

  • beras minimal 2,4 juta ton dengan stok akhir tahun minimal 1,2 juta ton
  • jagung minimal 250 ribu ton dengan stok akhir tahun minimal 60 ribu ton
  • kedelai minimal 100 ribu ton dengan stok akhir tahun minimal 20 ribu ton
  • daging sapi minimal 20 ribu ton dengan stok akhir tahun minimal 2,5 ribu ton ton
  • daging kerbau minimal 100 ribu ton dengan stok akhir tahun minimal 5 ribu ton
  • daging ayam minimal 12 ribu ton dengan stok akhir tahun minimal 600 ton
  • telur ayam minimal 7 ribu ton
  • gula konsumsi minimal 250 ribu ton dengan stok akhir tahun minimal 25 ribu ton
  • minyak goreng minimal 100 ribu kilo liter dengan stok akhir tahun minimal 5 ribu kiloliter)
  • bawang merah minimal 100 ton
  • bawang putih minimal 1.000 ton dengan stok akhir tahun minimal 100 ton
  • cabai minimal 100 ton
  • ikan kembung minimal 250 ton dengan stok akhir minimal 50 ton.

(emy/wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Indonesia Mulai Ekspor Beras, Tapi Baru 60 Kg di April 2025