Cadangan Nikel RI Menipis, Pemerintah Buru-Buru Lakukan Ini

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
18 March 2024 16:35
A worker poses with a handful of nickel ore at the nickel mining factory of PT Vale Tbk, near Sorowako, Indonesia's Sulawesi island, January 8, 2014. REUTERS/Yusuf Ahmad
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa hal yang akan dilakukan oleh pemerintah untuk menambah cadangan nikel di dalam negeri yang saat ini hampir 'sekarat'.

Dalam catatan Kementerian ESDM, cadangan nikel khususnya jenis Saprolit atau nikel kadar tinggi akan habis dalam kurun waktu 11 tahun lagi bila tidak ada penambahan jumlah cadangan.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif mengatakan bahwa pemerintah setidaknya akan mendorong eksplorasi tambang nikel untuk bisa menambah cadangan nikel dalam negeri.

"Mendorong eksplorasi di daerah brown field dan green field," jawab Irwandy saat ditanya bagaimana upaya pemerintah dalam menambah cadangan nikel yang saat ini 'sekarat', kepada CNBC Indonesia, Senin (18/3/2024).

Brown field sendiri merupakan eksplorasi lanjutan oleh perusahaan yang sudah dapat Izin Usaha Pertambangan (IUP). Sedangkan, eksplorasi Green field adalah eksplorasi yang akan dilakukan di daerah-daerah baru yang memang belum dilakukan eksplorasi.

Lebih lanjut, Irwandy mengatakan bahwa sampai saat ini setidaknya pemerintah sudah melakukan upaya penambahan cadangan nikel dengan melakukan lelang Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) nikel yang tersebar di beberapa wilayah. "Melelang WIUP Nikel, sudah dilakukan," bebernya.

Adapun, beberapa waktu lalu memang pemerintah sempat melakukan lelang 9 WIUP yang mana 4 WIUP diantaranya merupakan WIUP nikel.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif, menetapkan pemenang lelang ulang tersebut yang merupakan lelang pada Gelombang I Tahun 2023 dan lelang WIUP mineral logam dan batubara Gelombang II Tahun 2023.

Berikut 4 WIUP Nikel yang dilelang oleh pemerintah:

  1. Blok Marimoi I (Nikel), Halmahera Timur, Maluku Utara. Perusahaan pemenang lelang PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dengan nilai Kompensasi Data dan Informasi (KDI) Rp 14.835.820.000
  2. Blok Kaf (Nikel), Halmahera Tengah, Maluku Utara. Perusahaan pemenang lelang PT Mineral Jaya Molagina dengan nilai Kompensasi Data dan Informasi (KDI) Rp 700 miliar.
  3. Blok Foli (Nikel), Halmahera Timur, Maluku Utara. Perusahaan pemenang lelang PT Wasile Jaya Lestari dengan nilai Kompensasi Data dan Informasi (KDI) Rp 9.888.888.000.
  4. Blok Lilief Sawai (Nikel), Halmahera Tengah, Maluku Utara. Perusahaan pemenang lelang PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dengan nilai Kompensasi Data dan Informasi (KDI) Rp 110 miliar.

Adapun, perihal umur cadangan nikel RI yang tinggal 11 tahun lagi lantaran menipisnya cadangan nikel di Indonesia sejatinya imbas dari banyaknya pembangunan smelter.

Kementerian ESDM mencatat, untuk nikel melalui proses pirometalurgi atau yang memproses nikel kadar tinggi terdapat sebanyak 44 smelter. Sedangkan untuk nikel yang melalui proses hidrometalurgi yang memproses nikel kadar rendah sebanyak 3 smelter.

Dengan smelter yang ada, konsumsi bijih nikelnya untuk pirometalurgi dengan kadar tinggi, yaitu saprolite, adalah sebesar 210 juta ton per tahun. Dan untuk hidrometalurgi yang menghasilkan bahan baku komponen baterai, memerlukan bijih nikel kadar rendah, yaitu limonite, sebesar 23,5 juta ton per tahun.

Saat ini masih terdapat smelter nikel dalam tahap konstruksi, di antaranya untuk proses pirometalurgi terdapat sebanyak 25 smelter dan smelter nikel melalui proses hidrometalurgi terdapat 6 smelter dalam tahap konstruksi.

Bahkan, masih ada rencana pembangunan smelter pirometalurgi sebanyak 28 smelter dan untuk smelter dengan proses hidrometalurgi sedang dalam tahap perencanaan sebanyak 10 smelter.

Secara keseluruhan cadangan nikel baik jenis saprolite dan limonite kira-kira tersisa 5,2 miliar ton. Sementara dengan konsumsi yang seperti disampaikan atau mencapai sekitar 210 juta ton saprolite dan 23,5 juta ton limonite, maka umurnya hanya tersisa 6-11 tahun lagi.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Proyek Nikel RI Masuk Daftar yang Terbesar di Dunia, Ini Buktinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular