
Bos Gangster Buka Suara Usai Acak-Acak 1 Negara, Beri Warning

Jakarta, CNBC Indonesia - SituasiĀ Haiti masih mencekam. Kerusuhan yang dipicu kekerasan geng bahkan telah membuat Perdana Menteri (PM) Ariel Henry mundur.
Namun hal tersebut tak menyudahi chaos yang terjadi. Pemimpin geng di negeri itu bahkan memberi peringatan baru.
Dalam pernyataanya dikutip AFP, bos federasi geng Haiti, Jimmy Cherizier, menegaskan pihaknya tak akan peduli dengan pengunduran diri Henry. Cherizier sendiri diketahui memiliki geng terkuat di Haiti bernama Barbekyu.
"Koalisi kelompok bersenjatanya tidak peduli dengan pengunduran diri Ariel Henry," tegasnya dikutip AFP, Kamis (14/3/2024).
"Kami akan melanjutkan perjuangan untuk pembebasan Haiti," tambah polisi yang mendapat sanksi PBB itu sebagaimana dimuat laman berbahasa Spanyol W Radio.
Sebelumnya, geng-geng telah menguasai Haiti sejak dua pekan lalu. Mereka membuat kekacauan bahkan dengan mengeluarkan para napi dari penjara untuk berbuat kerusuhan.
Sekitar 80% wilayah ibu kota Port-au-Prince disebut sudah dikuasai sejak awal minggu. Fasilitas umum dirusak dan dibakar dengan bandara diduduki dan layanan internet serta seluler diputus.
Kampaye bersenjata itu awalnya disebut bertujuan menggulingkan Henry. Henry sendiri berkuasa sejak 2021, saat Presiden Jovenel Moise tewas dibutuh,
Namun Haiti memang tak pernah melakukan pemilu secara langsung. Saat kerusuhan terjadi Henry terdampar di Puerto Rico setelah berkunjung ke Kenya, di mana ia berharap dapat meminta bantuan tentara Nairobi- yang memimpin pasukan polisi PBB- untuk memulihkan ketertiban di Haiti.
Setelah pengunduran Henry, Haiti sendiri disebut akan membentuk dewan transisi. Badan yang terdiri dari tujuh orang itu akan memiliki hak suara, dan berasal dari politik, swasta, serta Montana Group yakni sebuah koalisi masyarakat sipil yang telah mengusulkan pemerintahan sementara pada tahun 2021 setelah pembunuhan Moise.
Sementara itu, AS meminta dewan segera dibentuk dalam waktu 24 atau 48 jam. Namun hingga kini perundingan disebut sangat sulit, di mana sebagian besar pihak mengatakan mereka belum mencapai kesepakatan.
Partai-partai yang dekat dengan Moise telah memilih delegasi mereka ke badan transisi. Tetapi politisi yang setia kepada Henry masih berselisih paham mengenai siapa yang akan mewakili mereka.
"Kita berbicara tentang partai-partai politik, yang belum bisa mencapai kesepakatan selama beberapa tahun terakhir," kata kepala program Amerika Latin dan Karibia di International Crisis Group, Ivan Briscoe.
Sementara itu Haiti kini terancam kelaparan, meski toko-toko sudah buka dan rutinitas warga perlahan kembali. Namun, beberapa negara dilaporkan mengevakuasi personel diplomatiknya karena ketidakstabilan tersebut, termasuk Uni Eropa.
Di sisi lain, beberapa warga menyambut baik pengunduran diri Henry. Namun khawatir dengan kekuasaan geng-geng kuat di Haiti.
"Dia sebenarnya tidak punya rencana apa yang harus dilakukan terhadap negara ini. Kita memerlukan mekanisme cepat untuk menggantikannya," kata warga bernama Emmanuel.
"Sekarang terserah pada rakyat untuk memutuskan siapa yang harus menjadi perdana menteri dan siapa yang harus menjadi presiden. Orang-orang ini harus menjadi patriot Haiti dan mereka harus memiliki rasa kedaulatan nasional," kata warga lain, Jean Dieuchel.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gangster Acak-Acak 1 Negara! AS CS Ketar-Ketir, Mayat di Mana-Mana