Mencekam! Pemimpin Geng Ancam 'Turun ke Jalan', Ibu Kota Shutdown
Jakarta, CNBC Indonesia - Ibu kota Haiti, Port-au-Prince, kembali dilanda ketegangan setelah pemimpin koalisi geng terbesar di negara itu, Jimmy "Barbecue" Cherisier, mengeluarkan ancaman. Ia memberi peringatan akan membalas operasi polisi yang menewaskan tujuh anggota geng.
Dalam sebuah video yang beredar akhir pekan lalu, Cherisier memperingatkan warga untuk tidak keluar rumah. Akibatnya, kota pun shutdown, di mana aktivitas warga langsung melambat, sekolah tutup, dan transportasi nyaris lumpuh.
"Anak buah kami akan turun ke jalan untuk menghadapi aparat penegak hukum," ujarnya dalam pernyataan yang memicu kepanikan luas, dikutip AFP, Selasa (18/11/2025).
Seruan itu dipatuhi warga Port-au-Prince, kota yang sebagian besar wilayahnya kini dikuasai geng bersenjata. Seorang jurnalis menggambarkan jalanan ibu kota sebagai "nyaris kosong" pada Senin, dengan sekolah tutup dan angkutan umum sangat terbatas.
Direktorat Jenderal Kepolisian Haiti langsung merespons dengan membatalkan seluruh cuti petugas hingga batas waktu yang belum ditentukan. "Kami meningkatkan kesiagaan penuh di seluruh unit," kata seorang pejabat kepolisian yang enggan disebutkan namanya.
Situasi keamanan turut membuat badan internasional dan kedutaan asing mengambil langkah ekstra hati-hati. PBB meminta seluruh staf untuk bekerja jarak jauh, sementara Kedutaan Besar Prancis menutup operasional fisik. Kedutaan AS juga mengimbau pegawainya bekerja dari rumah.
Ancaman Cherisier muncul setelah operasi polisi Jumat lalu menargetkan markas geng 400 Mawozo, salah satu geng paling berpengaruh di Haiti. Tujuh anggota kelompok itu tewas. Otoritas Haiti mengatakan aparat juga menghancurkan sebuah helikopter pendukung agar tidak jatuh ke tangan kelompok kriminal.
Ketegangan di Haiti terus meningkat sejak awal 2024, saat gelombang kekerasan memaksa Perdana Menteri Ariel Henry mengundurkan diri. Negara yang belum menggelar pemilu sejak 2016 itu kini dipimpin dewan presiden transisi, namun kekerasan justru semakin tak terkendali.
Haiti, negara termiskin di kawasan Amerika, telah lama terjebak dalam lingkaran pembunuhan, penculikan, pemerkosaan, dan penjarahan oleh geng-geng yang semakin berkuasa di tengah kekosongan politik.
(tfa/șef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tentara Bayaran AS Serbu Negara Bandit, Tumpas Gangster Sampai Habis