KPK Geledah Kantor Pusat PT Taspen, Ini yang Ditemukan!

M Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
Jumat, 08/03/2024 19:15 WIB
Foto: Logo KPK. (Dok. detikcom/Ari Saputra)

Jakarta, CNBC Indonesia-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah 7 lokasi dalam penyidikan kasus korupsi di PT Taspen (Persero). Kantor PT Taspen di Jakarta Pusat menjadi salah satu lokasi penggeledahan.

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan penggeledahan dilakukan selama 2 hari, yaitu Kamis (7/3/2024) dan Jumat (8/3/2024). "Tim Penyidik telah selesai melakukan penggeledahan di 7 lokasi berbeda yang berada di wilayah DKI Jakarta," kata Ali, Jumat (8/3/2024).


Pada penggeledahan yang dilakukan Kamis, ada 5 lokasi yang disambangi oleh penyidik. Di antaranya dua rumah kediaman yang ada di Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur; 1 rumah kediaman yang berada di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat; 1 rumah kediaman yang berada di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan; dan salah 1 unit yang berada di Belleza Apartemen, Jakarta Selatan.

Sementara itu, penggeledahan pada Jumat ini dilakukan di lokasi berbeda. Kedua lokasi itu adalah kantor pihak swasta yang berada di Office 8 Building SCBD, Jakarta Selatan; dan kantor PT Taspen (Persero), Jakarta Pusat. "Saat ini penggeledahan masih berlangsung," kata Ali.

Ali mengatakan dalam penggeledahan yang dilakukan pada Kamis di 7 lokasi, penyidik menemukan barang berupa dokumen-dokumen maupun catatan investasi keuangan, alat elektronik dan sejumlah uang dalam pecahan mata uang asing. Dia mengatakan barang tersebut akan disita dan diharapkan dapat menjadi bukti untuk menerangkan dugaan perbuatan dari para tersangka.

"Akan segera dianalisis temuan barang bukti dimaksud untuk kemudian dikonfirmasi pada saksi-saksi yang segera akan dipanggil Tim Penyidik," kata dia.

Adapun kasus yang tengah disidik KPK adalah dugaan kegiatan investasi fiktif yang dilakukan PT Taspen pada tahun anggaran 2019 dengan melibatkan perusahaan lainnya.

Penyidik, kata Ali, menduga korupsi ini merugikan negara hingga ratusan miliar Rupiah. Dia mengatakan dugaan kerugian tersebut masih dalam perhitungan.

"Diduga timbul kerugian keuangan negara dari pengadaan tersebut mencapai ratusan miliar rupiah dan sedang dilakukan proses penghitungannya real nilai kerugiannya," kata dia.

Ali mengatakan belum bisa menjelaskan lebih jauh detail kasus ini. Dia mengatakan juga belum bisa membeberkan identitas para tersangka.

"Tersangka belum dapat umumkan pada publik hingga kami anggap seluruh tahapan pengumpulan alat bukti ini cukup," kata dia.


(rsa/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jadi Saksi, Deputi Gubernur BI Tak Hadiri Panggilan KPK