
Gaet Mahasiswa di Program GERILYA Academy, ESDM Ungkap Alasannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) baru saja meluncurkan program GERILYA Academy (Generation of Renewable Energy Involving Youth Action Academy) Batch 6 pada Kamis (29/02/2024) di Jakarta.
Program GERILYA ini merupakan program kolaborasi antara Kementerian ESDM bersama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Lantas, seperti apa bentuk dan tujuan dari program GERILYA ini?
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (Biro KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi menjelaskan bahwa program ini melibatkan generasi muda, khususnya mahasiswa, untuk bisa terjun langsung dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Tanah Air.
Hal ini juga sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mempersiapkan generasi muda untuk melakukan transisi energi dan membantu pemerintah untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 mendatang.
"GERILYA ini mau kita siapkan untuk nanti laksanakan program kita dalam NZE. Kita sudah bersepakat untuk menjaga lingkungan dunia bagaimana agar suhu bumi nggak sampai 1,5 derajat kenaikannya, sehingga harus didorong dengan EBT, di sini kita siapkan target 2060 NZE," jelas Agus kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, dikutip Kamis (7/3/2024).
Agus mengatakan, mahasiswa yang bisa mengikuti program tersebut adalah mahasiswa yang tengah menjalani semester akhir yakni semester 6-8 perkuliahan. Hal itu agar para generasi muda siap untuk terjun langsung ke lapangan dan mempelajari kondisi nyata di lapangan, bukan hanya sekedar teori yang didapatkan di bangku perkuliahan.
"Ini mahasiswa yang telah dapat semester 6-8 yang dapat basic knowledge. Kemudian, kita perkaya dengan GERILYA Academy ini, kemudian kita bawa ke lapangan langsung. Kita bawa ke industri bagaimana interaksi langsung dan ada kuliah lapangan, sehingga pada saatnya nanti tahu bukan hanya teori saja, bisa langsung praktik apa yang terjadi di lapangan. Jadi nggak gagap yang kita siapkan langsung implementasi," paparnya.
Dengan begitu, dia mengatakan bahwa program GERILYA ini akan mempersiapkan para generasi muda untuk memperdalam banyaknya potensi EBT di Indonesia.
"Sehingga bisa tahu apa yang bisa dilakukan, banyak potensi yang masih bisa dikembangkan jangan hanya nunggu, tapi proaktif untuk dikembangkan," tandasnya.
Pada batch sebelumnya, program ini telah berkontribusi dalam perencanaan, pemasangan, hingga operasi dan pemeliharaan berbagai jenis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Perlu diketahui, jumlah pendaftar untuk program ini tercatat mencapai 1.620 mahasiswa dari 185 perguruan tinggi.
Nantinya, mahasiswa itu akan dibekali dengan perkuliahan lapangan yang setara dengan 20 SKS untuk mempelajari bagaimana transisi energi mendorong kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Selain itu, pada program GERILYA Academy Batch 6 ini akan diberikan ilmu perihal Energi Baru Terbarukan (EBT) secara luas. Dengan begitu, program tersebut akan memberikan dampak positif kepada Indonesia dan akan memberikan contoh bagi negara lain dalam menghadapi tantangan energi global.
GERILYA Academy merupakan inisiatif Kementerian ESDM untuk melibatkan mahasiswa dalam upaya mengembangkan EBTKE di Indonesia. Dalam GERILYA Academy Batch 6, 89 mahasiswa dari 45 perguruan tinggi di seluruh Indonesia telah dipilih melalui proses seleksi ketat dari total 1.620 pendaftar. Program ini merupakan kolaborasi antara Kementerian ESDM dengan Kampus Merdeka Kemendikbudristek dan didukung USAID-Sinar.
Kegiatan GERILYA Academy juga didukung oleh 16 mitra badan usaha, yaitu PT Bukit Asam, PT PLN Nusantara Power, Sarulla Operation Ltd., KAS Green Energy, PT Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energi (PMSE), LEIN Power, PT Jayatama Adi Sentosa, Reja Aton Energi, Energi Lima Pilar, Ailesh Power, PT ATW Solar Indonesia, Sumber Energi Surya Nusantara, Warung Energi, Yayasan Rumah Energi, IESR, dan PowerChina HuaDong Engineering Corporation Limited.
Program Gerilya Academy adalah program lanjutan yang sebelumnya Bernama GERILYA (Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya). Jika pada batch sebelumnya hanya berfokus pada pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), tahun ini mahasiswa akan mengeksplorasi pengembangan EBT secara lebih luas. Selama 2 tahun berlangsung, program GERILYA telah meluluskan 171 mahasiswa dari 51 kampus di Indonesia.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 89 Mahasiswa Gerilya Academy Ikuti Bimbingan Teknis PPSDM KEBTKE
