Terungkap! Alasan PNS Wanita Berat Pindah ke IKN

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
05 March 2024 08:45
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat di Kawasan Ibu Kota Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur pada Jumat, (1/3/2024). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat di Kawasan Ibu Kota Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur pada Jumat, (1/3/2024). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Zudan Arif Fakrulloh mengaku ada sejumlah aparatur sipil negara (ASN) yang keberatan untuk dipindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Zudan mengatakan, mayoritas yang curhat ialah PNS wanita yang telah memiliki anak. Mereka mengaku berat harus dipindah ke IKN karena anak-anaknya masih kecil atau baru-baru masuk sekolah, ditambah sang suami yang rata-rata masih bekerja di Jakarta.

"Yang ang ibu-ibu, anaknya masih kecil-kecil, itu sama yang anaknya tanggung, SD kelas 3, SMP kelas 1, mau ditinggal masih kecil," ungkap Zudan, dikutip Selasa (5/3/2024).

"Terus suami-istri masing-masing kerja, istrinya ke sana, suaminya enggak bisa ke sana. Kalau istrinya yang enggak kerja, suaminya berangkat enggak ada masalah, bisa berangkat. Biasanya itu," tambahnya.

Untuk PNS yang memiliki permasalahan itu, menurut Zudan bisa melapor langsung ke atasan untuk dicari penggantinya. Sebab, ia memastikan jumlah PNS saat ini berlimpah, sehingga tidak akan ada paksaan bagi mereka untuk ke IKN.

"Tapi kan prinsipnya PNS harus siap ditugaskan, tapi kita memahami lah dan kita enggak tergantung pada satu orang saja, penggantinya banyak lah. Nanti tinggal dia lapor ke pimpinan dicarikan yang bisa berangkat karena ASN banyak stoknya," ucap Zudan.

Zudan mengakui permasalahan yang menjadi sorotan ASN yang dipindah ke IKN saat ini adalah sekolah untuk anak. "Karena sekolahnya belum seperti yang ada di sini, itu problemnya memang sekolah," kata Zudan.

Pemerintah sendiri telah berjanji membangun fasilitas publik, sarana sosial hingga sekolah. Presiden Joko Widodo bahkan telah melakukan groundbreaking revitalisasi pembangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 020 Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim). Presiden juga telah melakukan peletakan batu pertama pembangunan Nusantara International School yang merupakan bagian dari Jakarta International School (JIS).

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas sebelumnya telah memutuskan untuk mengurangi jumlah ASN yang pindah ke IKN di Kalimantan Timur pada tahap awal tahun ini menjadi 6.000 orang dari sebelumnya 12.000 orang.

Pemangkasan ini, kata Anas, dilakukan untuk menyesuaikan kesiapan tempat tinggal di sana.

"Totalnya tadinya yang pindah 11.916 (orang), tetapi karena bangunan di sana yang siap 6.000 maka nanti 6.000 dulu yang akan pindah," ujar Anas Februari lalu.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kementerian PANRB Ungkap Waktu Pemindahan PNS ke IKN Belum Final

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular