
Kemendag Pastikan HET Minyakita Tetap Rp 14.000/Liter Sampai Lebaran

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim memastikan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyakita tak akan naik sepanjang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Puasa Ramadan sampai dengan setelah Lebaran Idul Fitri 2024.
Adapun isu perubahan HET ini menyusul adanya rencana Kemendag, yang akan merevisi HET Minyakita setelah Pemilu tahun ini.
"Jadi isu yang terjadi waktu itu adalah adanya isu akan ada kenaikan HET Minyakita. Nah, itu sudah kita sampaikan bahwa untuk saat ini kebijakan untuk minyak goreng tidak akan ada kenaikan harga acuan, setidaknya sampai setelah lebaran nanti," kata Isy Karim dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Stok dan Harga Jelang Puasa dan Idul FItri 2024 di Jakarta, Senin (4/3/2024).
Selain itu, Isy juga menyampaikan bahwa pemerintah sampai dengan saat ini masih belum mengubah kebijakan aturan Domestic Market Obligation (DMO) minyak goreng.
![]() Kementerian Perdagangan (Kemendag) melarang keras penjualan minyak goreng kemasan merek pemerintah, Minyakita secara online. (Tangkapan Layar Toko Online) |
Dalam kebijakan itu ditetapkan bahwa besaran kewajiban DMO 450 ribu ton per bulan dikembalikan ke 300 ribu ton per bulan, berdasarkan kapasitas terpasang sesuai Keputusan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Nomor 82 Tahun 2022, yang akan berlaku pada Mei 2023. Selain itu, rasio pengali dasar untuk kegiatan ekspor juga diturunkan yang semulanya dari 1 banding 6 menjadi 1 banding 4.
"Ini juga sudah kita evaluasi dan sudah ditegaskan kepada para pelaku usaha dan asosiasi, bahwa untuk kebijakan DMO minyak goreng rakyat dipertahankan," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi HET Minyakita pada Februari 2024, atau tepatnya usai diselenggarakannya Pemilu. Dengan demikian, Kemendag akan memutuskan apakah HET Minyakita tetap di harga Rp 14.000 per liter atau akan dinaikan menjadi Rp 15.000 per liter.
"Harganya bulan depan (Februari) kita evaluasi, kan sudah hampir 1,5 tahun kan. Harganya dievaluasi pada Februari akhir apakah tetap Rp14.000 per liter atau Rp 15.000 per liter," kata Zulhas dalam Konferensi Pers Outlook Perdagangan di Jakarta, Kamis (4/1/2024).
(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-Siap Harga Minyakita Naik, Begini Kabar Terbaru dari Kemendag
