
Bikin UMKM Naik Kelas, BRI Microfinance Outlook Ungkap Potensi Ekonomi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembiayaan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu faktor penting sebagai akselerator perkembangan sektor tersebut dalam mendorong ekonomi ke depan. Sayangnya, masih banyak pelaku UMKM dan ultra mikro yang masih belum terjangkau sektor keuangan formal untuk mendapatkan pembiayaan.
Berdasarkan riset berjudul Studi Pasar dan Advokasi Kebijakan UMKM Indonesia, yang dilakukan oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bekerja sama dengan EY Parthenon Indonesia diproyeksikan total kebutuhan pembiayaan UMKM pada 2026 akan mencapai Rp 4.300 triliun dengan kemampuan supply hanya Rp 1.900 triliun. Artinya terdapat selisih atau gap sebesar Rp 2.400 triliun dari total kebutuhan pembiayaan.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah pun mengeluarkan berbagai bentuk pembiayaan, mulai dari ultra mikro sampai level usaha menengah. Selain itu, Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga terus didorong agar UMKM yang sudah ada makin kuat dan mampu menciptakan peluang pasar yang semakin besar.
Sebagai bank yang fokus pada UMKM dan ultra mikro, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) pun memberikan perhatian lebih kepada mereka yang belum terjangkau sektor keuangan formal. Berbagai upaya dilakukan untuk membuat para pelaku UMKM hingga ultra mikro bisa naik kelas melalui Holding Ultra Mikro bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Untuk semakin memperkuat peran UMKM bagi perekonomian negara dan pemberdayaan masyarakat, BRI akan mengulas selengkapnya melalui 'BRI Microfinance Outlook 2024'.
Acara tahunan ini akan berlangsung pada Kamis, 7 Maret 2024, dengan mengusung tema 'Strengthening Financial Inclusion Strategy: Microfinance Role in Increasing Sustainable and Inclusive Economic Growth'.
Tahun ini, BRI Microfinance Outlook akan membahas strategi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, dengan mengoptimalkan peran UMKM sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. Sehingga dapat mengurangi ketimpangan pendapatan dan mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi.
BRI Microfinance Outlook 2024 dikemas dengan konsep kegiatan seminar yang terdiri dari dua sesi diskusi dan menghadirkan pembicara dari kalangan ahli, profesional, serta pemerintah.
Beberapa tokoh penting yang akan hadir di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Deputi Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyastuti, Direktur Utama BRI Sunarso, dan Direktur Bisnis Mikro BRI Supari.
Acara tersebut juga akan menghadirkan pakar ekonomi dunia, yakni Managing Director of The KIT Knowledge Unit Mayada El-Zoghibi, ADB Country Director for Indonesia Jiro Tominaga, serta Research Affiliate at Harvard University Beatriz Armendariz. BRI Microfinance Outlook 2024 akan berlangsung pada Kamis, 7 Maret 2024, pukul 09:00-13:00 WIB. Saksikan siarannya di CNBC Indonesia TV, cnbcindonesia.com, dan YouTube Bank BRI.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Indonesia Mau Keluar dari Middle Income Trap, Ini Syaratnya