Economic Outlook 2024

Produksi Minyak RI Ambles dari Tahun ke Tahun, Ini Biang Keroknya

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
29 February 2024 17:28
Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Strategi Percepatan Penerapan Energi Transisi dan Pengembvangan Infrastruktur Energi, Dr. Ir. Ego Syahrial, M.SC memberikan pemaparan dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (29/2/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Strategi Percepatan Penerapan Energi Transisi dan Pengembvangan Infrastruktur Energi, Dr. Ir. Ego Syahrial, M.SC memberikan pemaparan dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (29/2/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengakui produksi minyak RI dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Hal tersebut terjadi seiring dengan belum ditemukannya lapangan minyak sekelas Banyu Urip di Blok Cepu.

Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Strategi Percepatan Penerapan Energi Transisi Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan produksi minyak RI sempat menyentuh 1,5 juta barel per hari (bph). Kondisi tersebut menempatkan Indonesia menjadi salah satu negara pengekspor minyak.

Namun kondisi saat ini cukup berbeda, produksi minyak RI terus mengalami penurunan. Bahkan terakhir realisasi produksi minyak tercatat hanya menembus sekitar 600 ribu bph.

"Kita pasang target tahun 2024 620 ribu bph tapi produksi kita di bawah 600 ribu bph. Bahasa gamblangnya, ini penyebabnya sebagian besar memang, eksplorasi belum berhasil menemukan cadangan minyak sekelas Exxonmobil yang mampu produksi 100-200 ribu bph," kata Ego dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis (29/2/2024).

Sementara, Ego membeberkan bahwa penemuan sumur eksplorasi dalam beberapa tahun terakhir ini justru lebih banyak berupa gas dibandingkan minyak. Oleh sebab itu, ia menilai bahwa produksi gas berpotensi untuk menggantikan minyak yang saat ini mengalami penurunan.

"Sebagian eksplorasi dapatnya bukan minyak tapi gas. Kalau secara net kita sebut migas, gas kita cukup bisa menggantikan produksi migas yang turun karena produksi gas di atas target. Di 2022-2023 kemarin kita temuan dua cadangan cukup signifikan," tambahnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gawat, Belum Ada Temuan Minyak Baru di RI Sekelas Cepu!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular