Economic Outlook 2024

Bos Badan Pangan Buka-bukaan Biang Kerok Harga Beras Meroket

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
29 February 2024 15:55
Kepala Badan pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi memberikan pemaparan dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (29/2/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Kepala Badan pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi memberikan pemaparan dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (29/2/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas)Arief Prasetyo Adi mengungkapkan penyebab utama harga beras terus naik sampai saat ini.

Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga beras hari ini, Kamis (29/2/2024), naik Rp20 ke level rekor baru ke Rp16.430 per kg dan beras medium naik Rp30 ke Rp14.330 per kg. Harga tersebut adalah rata-rata nasional di tingkat pedagang eceran.

"Kenapa harga beras tinggi? Karena 8 bulan terakhir defisit, jadi antara produksi dan konsumsi. Kalau lihat tahun 2022 surplus hanya 340 ribu ton, sementara kebutuhan nasional itu 2,5-,2,6 juta ton (per bulan)," katanya dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis (29/2/2024).

"Lalu, posisi di 2 bulan terakhir itu kita defisit 2,8 juta ton. GKP (gabah kering panen) berebut. Jadi teori supply-demand. Sesederhana itu," tambah Arief. 

Akibatnya, ujar dia, harga gabah menjadi melonjak. Hingga kemudian menyebabkan harga beras naik.

"Harga beras itu sesuai harga gabah. Kalau gabah Rp8.000, maka jangan pangling kalau harga beras Rp16.000 per kg," cetus Arief. 

Arief berharap dengan dimulainya musim panen, pasokan beras akan bertambah sehingga harga beras bisa perlahan turun. Bahkan, menurutnya, harga beras premium turun ke Rp13.900 per kg bisa terwujud.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Plt Mentan Baru Bikin Gebrakan, Mau Bikin Kementan Jadi Ini

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular