5 Fakta Program Makan Siang Gratis Prabowo Dibahas di Sidang Kabinet

Arrijal Rachman & Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
27 February 2024 06:55
Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat peresmian Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara Pangsar Soedirman dan 25 Rumah Sakit TNI di Jakarta, Senin (19/2/2024). (Youtube/Kemhan RI)
Foto: Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat peresmian Rumah Sakit Pertahanan Negara Pangsar Soedirman dan 24 RUma Sakit TNI di Jakarta, Senin (19/2/2024). (Youtube/Kemhan RI)
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Sidang kabinet yang dipimpin Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Senin (26/2/2024), turut membahas mengenai program unggulan dari calon presiden Prabowo Subianto, yakni makan siang gratis.

Pembicaraan ini dilakukan meskipun penetapan hasil suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum tuntas. Mengenai pembicaraan program dari pasangan calon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ini diungkapkan oleh beberapa menteri Jokowi.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan sidang kabinet ini membahas rencana kerja pemerintah (RKP) dan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025, yang menjadi acuan penyusunan APBN 2025. Adapun, di dalam rapat kabinet paripurna juga dibicarakan program calon presiden terpilih 2024.

Salah satunya adalah program makan siang gratis yang diusung calon presiden dan calon wakil presiden nomor 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Ya memang harus memasukkan program-program iconic dari Presiden terpilih. Tentu saja itu diperhitungkan, dan bappenas sedang menyusun itu. Karenanya RKP yang sesungguhnya mungkin akan muncul setelah pengumuman secara resmi dari KPU tentang presiden terpilih," tegas Suharso di Istana Merdeka, dikutip Selasa (27/2/2024).

Suharso mengatakan, meski belum ada penetapan dari KPU terkait calon presiden terpilih, program Prabowo dibawa di dalam rapat dalam penetapan APBN 2025 untuk memastikan keberlanjutan programnya.

"Agar benar-benar keberlanjutan pembangunan setelah pelantikan presiden itu bisa menggunakan RAPBN yang telah mengakomodasi program-program iconic dari presiden terpilih," tutur Suharso.

Tak hanya Kepala Bappenas, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut menjelaskan perihal program ini. Berikut ini informasi mengenai program makan siang gratis tersebut:

1. Bakal Dijalankan 2025

Airlangga memastikan program Calon Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mulai dilaksanakan pada 2025 mendatang.

Ketua Umum Partai Golkar ini juga menjelaskan alasan pemerintahan Joko Widodo memasukan program makan siang gratis dalam RAPBN 2025 mendatang. Menurutnya hal itu supaya program bisa dilakukan dengan lancar pada tahun 2025 mendatang.

"Kita kan minta arahan pak Presiden Joko Widodo bahwa pemerintahan itu berlanjut. keberlanjutan. oleh karena itu program yang memerlukan anggaran itu dipersiapkan di earmarking di RAPBN 2025. Karena nanti pelaksanaan RAPBN adalah pemerintah mendatang supaya bisa berjalan lancar," jelasnya usai sidang kabinet di Istana Merdeka, Jakarta, dikutip Selasa (27/2/2024).

Adapun, earmarking adalah kebijakan pemerintah dalam menggunakan anggaran yang sumber penerimaan maupun program pengeluarannya akan secara spesifik ditentukan peruntukannya.

Airlangga mengatakan program makan siang gratis ini dilakukan secara bertahap. Sebagai gambaran tahap awal diberikan kepada balita hingga ibu hamil. Kemudian dilanjut sampai tahap SMP hingga ke daerah yang memiliki angka stunting tinggi.

Namun terkait anggaranya sampai saat ini masih dihitung oleh kementerian dan lembaga terkait. Meski ia mengungkapkan saat ini sudah mendapatkan data penerimanya.

"Jumlah penerimanya sudah ada, kita sudah punya angka sebetulnya," kata Airlangga.

2. Biaya Rp 15.000 per Anak

Airlangga mengatakan, anggaran makan siang gratis yang telah masuk dalam pembicaraan APBN 2025 adalah Rp 15.000 untuk setiap anak di Indonesia.

Adapun, anggaran itu akan merata di seluruh wilayah Indonesia. Namun, ia belum bisa mengungkap total besaran anggaran yang disiapkan dalam APBN 2025, lantaran pembicaraan detailnya belum ada.

"Per anak kira-kira Rp 15.000. Ya itu kan bisa dibuat macam-macam," kata Airlangga.

Patut dipahami, anggaran Rp 15.000 per anak itu di luar program susu gratis. Adapun menunya diserahkan ke masing-masing daerah dengan tetap berpatokan pada besaran anggaran Rp 15.000 per anak.

3. Defisit Bengkak

Airlangga membantah bahwa defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2025 membengkak akibat program makan siang gratis yang telah dimasukkan. Menurutnya, besaran defisit APBN 2025 yang telah ditargetkan saat rapat kabinet paripurna di Istana Negara pagi tadi di kisaran 2,48%-2,8% dari produk domestik bruto (PDB) tak jauh berbeda dari proyeksi defisit APBN 2024.

Ia mengatakan, defisit APBN 2024 yang telah ditetapkan sebesar 2,29% akan melebar ke kisaran 2,8% karena sejumlah hal yang diputuskan dalam sidang kabinet. Oleh karena itu, tidak jauh berbeda dengan rancangan untuk 2025.

"Tahun depan pun dalam kerangka yang sama 2,4%-2,8%, jadi realistis," kata Airlangga di kantornya.

Airlangga mengungkapkan, pelebaran defisit itu disebabkan banyak hal, di antaranya adalah penambahan subsidi pupuk sebesar Rp 14 triliun untuk tahun ini. Penambahan subsidi pupuk itu menurutnya untuk menyesuaikan kebutuhan riil petani sebesar 7-8 juta ton per tahun. Sebab, dengan anggaran subsidi pupuk yang saat ini Rp 26 triliun hanya cukup untuk 5,7 juta ton per tahun.

"Kenapa subsidi pupuk ditambah karena kita butuh pupuk sesuai jumlah setiap tahunan. Biasanya kan sekitar 8-7 juta ton," ucap Airlangga.

4. Data Penerima

Menurut Airlangga, pemerintah telah memiliki data penerima makan siang gratis. Data itu diambil dari program sebelumnya di Kementerian Kesehatan.

"Jumlah penerima sudah ada, kita punya angka sebetulnya," kata Airlangga.

Namun detail penerima masih dikaji lebih lanjut, begitu juga dengan anggaran yang dibutuhkan. Tapi menurutnya pemerintah saat ini sudah memiliki data ibu hamil hingga balita dari program Kementerian Kesehatan sebelumnya.

"Tapi kita kan sudah tahu bahwa misalnya ada ibu hamil itu sudah ada programnya sekarang di Kementerian Kesehatan dan Juga balita adalah 22,3 juta," kata Airlangga.

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga sudah memiliki data anak SD yang bisa diberikan bantuan 7,7 juta dari program sebelumnya. Begitu juga anak madrasah hingga SMA yang mencapai 12,5 juta.

5. Menu Makan Siang Gratis

Terkait dengan menu makan siang gratis, Airlangga menjelaskan hal ini akan diserahkan ke masing-masing daerah. Yang jelas, ia mengatakan, anggaran itu di luar program susu gratis.

"Itu di luar susu. (Tapi untuk menunya) itu nanti dilepaskan ke daerah masing-masing, kan kita tidak menyeragamkan. Tapi Rp15.000 merata," ungkap Airlangga.

Menurutnya, setelah pembahasan APBN 2025 di Istana Negara pagi tadi, belum ada detail pembicaraan terkait program makan siang gratis.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sidang Kabinet Jokowi Singgung Program Makan Siang Gratis Prabowo

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular