
MIND ID Caplok 14% Saham Vale, Uangnya dari Mana?

Jakarta, CNBC Indonesia - Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID resmi menambah kepemilikan saham di PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sebesar 14% pada Senin (26/02/2024).
Dengan ditandatanganinya Perjanjian Definitif transaksi pengambilalihan saham PT Vale Indonesia Tbk ini, maka saham MIND ID di INCO akan bertambah menjadi total 34%.
MIND ID telah menyepakati akuisisi saham dari dua pemilik INCO saat ini yaitu Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM).
Penandatanganan kesepakatan ini dilakukan oleh Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso, Deshnee Naidoo dari VCL, Yusuke Niwa dari SMM, Febriany Eddy dari PT Vale Indonesia di Jakarta pada Senin, 26 Februari 2024.
Acara tersebut turut disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dan para pejabat tinggi negara lainnya.
"Nilai investasi yang dihasilkan sebesar Rp 3.050 per lembar saham. MIND ID akan sama-sama mengendalikan PT Vale Indonesia karena ini sifatnya kontrol bersama atau joint control over corporation," ungkap Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Senin (26/02/2024).
Lantas, dari mana uang yang akan digunakan MIND ID untuk akuisisi saham INCO tersebut?
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso belum menjabarkan secara rinci dari mana uang untuk akuisisi tersebut. Namun yang jelas, sebagian akan didanai dari sumber internal perusahaan.
"Jadi belum bisa kita tetapkan sekarang. Jadi ada penerbitan saham baru di mana kita akan subscribe juga. Tapi total kita 14% yang baru, yang lama 20%, total 34%," jelas Hendi saat ditanya sumber pendanaan divestasi usai penandatanganan kesepakatan divestasi Vale ke MIND ID, di Jakarta, Senin (26/2/2024).
"(Sumber dana) dari internal," tambah Hendi.
Saat ditanyai terkait sumber pendanaan, Menteri BUMN Erick Thohir pun menimpali bahwa MIND ID memiliki banyak uang.
"Banyak duitnya," ujar Erick dalam kesempatan yang sama.
Hal itu disambut oleh Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo (Tiko). Bahkan, Tiko sambil berkelakar menyebut bahwa MIND ID juga memiliki banyak uang, utamanya dari hasil dividen salah satu anggotanya, yakni PT Freeport Indonesia.
"Cukup banyak duitnya dari Freeport," timpalnya.
Adapun komposisi pemegang saham PT Vale Indonesia setelah kesepakatan ini berubah menjadi MIND ID sebesar 34,00%, VCL sebesar 33,88%, SMM sebesar 11,48% dan publik melalui Bursa Efek Indonesia sebesar 20,63%.
Sebelumnya, telah ditandatangani Heads of Agreement pada November 2023 yang menyatakan bahwa MIND ID dan VCL akan melakukan joint control atas pelaksanaan kegiatan usaha PT Vale Indonesia. Divestasi ini pun merupakan bagian dari upaya PT VI dalam memenuhi kewajiban divestasi sesuai undang-undang pertambangan mineral dan batubara di Indonesia.
"Dalam membangun ekosistem bukan masalah menang kalah tetapi harus membangun yang terbaik dan Pak Bahlil (Menteri Investasi/BKPM) akan memastikan bagaimana investasi yang berlanjutan untuk downstreaming dengan luasan, dan total investasi," jelas Erick.
Indonesia memiliki peran strategis dalam industri nikel global sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia, sehingga Indonesia memiliki potensi besar untuk mengambil kendali dalam menentukan arah industri nikel. Melalui divestasi ini, Indonesia dapat menunjukkan komitmennya untuk berada di garis depan dalam pengembangan hilirisasi industri nikel.
Divestasi PT VI merupakan perwujudan transformasi BUMN yang semakin penting untuk dilakukan dalam menghadapi tantangan global dan memanfaatkan peluang di era ekonomi yang terus berkembang.
Dengan melakukan divestasi yang strategis, MIND ID dapat memperkuat posisi mereka dalam global value chain serta mendukung kebutuhan ekspor dalam mendukung program hilirisasi.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Divestasi Vale Sudah Deal, Menteri Era SBY Beri Pujian
