MIND ID Akuisisi 14% INCO, Vale Canada Raup Rp 2,5 Triliun!

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
26 February 2024 19:35
The headquarters of of mining company Vale SA is pictured, after the collapse of a tailings dam in an iron mine in Brumadinho in Brazil, in St-Prex, Switzerland January 30, 2019. REUTERS/Denis Balibouse
Foto: VALE (REUTERS/Denis Balibouse)

Jakarta, CNBC Indonesia - Vale Canada Limited (VCL), salah satu pemegang saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), diketahui bakal menerima dana segar dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID sebesar US$ 160 juta atau sekitar Rp 2,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.638 per US$).

Hal tersebut menyusul rampungnya penandatanganan Perjanjian Definitif pengambilalihan 14% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) oleh MIND ID di Jakarta, Senin (26/02/2024). Dengan demikian, saham MIND ID di INCO bertambah menjadi 34% dari sebelumnya 20%.

Berdasarkan keterangan resmi Vale Base Metals di Kanada, kedua pemilik saham INCO saat ini yaitu Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM) sepakat akan mendivestasikan sekitar 14% kepemilikan saham gabungan secara pro rata kepada MIND ID.

Dengan demikian, setelah transaksi selesai, saham VCL dan SMM masing-masing akan berubah menjadi 33,9% dan 11,5%. Sedangkan sekitar 20,6% masih dimiliki publik melalui Bursa Efek Indonesia.

"VCL diketahui akan mendapatkan sekitar US$ 160 juta atas transaksi ini, yang diperkirakan selesai sebelum akhir 2024, setelah semua persyaratan penyelesaian transaksi dipenuhi," bunyi pernyataan resmi Vale Base Metals, Senin (26/02/2024).

Chairman Vale Base Metals (VBM) Mark Cutifani mengatakan, perjanjian ini menunjukkan komitmen yang dibuat oleh Vale Base Metals kepada PT Vale Indonesia, masyarakat Indonesia, dan para pemangku kepentingan untuk membuka nilai dari aset-aset perusahaan.

"Fokus kami kini beralih pada mewujudkan potensi pertumbuhan PT Vale di masa depan. Investasi di seluruh Sulawesi. Bersama dengan hubungan internasional kami yang kuat dengan mitra industri terkemuka, pembuat mobil, dan OEM, Vale Base Metals memiliki posisi unik untuk memenuhi permintaan mineral penting yang terus meningkat untuk transisi energi global," ungkapnya, berdasarkan keterangan tertulis, Senin (26/02/2024).

Sementara itu, Chief Executive Officer VBM Deshnee Naidoo mengatakan pihaknya berharap dapat bekerja sama dengan para mitra terkait. Terutama, di bawah struktur kepemilikan saham baru.

Menurut dia, proyek pertumbuhan Vale Base Metals akan memberikan nilai yang kuat bagi pemerintah Indonesia, masyarakat lokal, dan pemangku kepentingan.

"Vale Base Metals tetap teguh dalam komitmen kami untuk mengembangkan peluang regional untuk produksi nikel, tembaga, dan logam rendah karbon yang bertanggung jawab dan penting lainnya untuk transisi energi," ujarnya.

Setelah proses divestasi selesai, transaksi tersebut memenuhi kewajiban divestasi Indonesia dan memenuhi syarat utama bagi PT Vale untuk memperpanjang masa berlaku izin pertambangannya melalui penerbitan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

Adapun setelah penutupan transaksi, VCL akan tetap mempertahankan eksposur ekonomi yang signifikan terhadap PT Vale Indonesia sebagai perusahaan patungan yang tidak dioperasikan olehnya dan akan terus memberikan tata kelola yang kuat melalui Dewan Komisaris.

Sebagai informasi, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Vale setidaknya wajib mendivestasikan sahamnya sebesar 51% ke negara pada Desember 2025 sebagai bagian dari perpanjangan izin operasi jangka panjangnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Divestasi Vale Sudah Deal, Menteri Era SBY Beri Pujian

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular