Jokowi Target Ekonomi 2025 Tumbuh 5,6%, 2041 Baru 6%

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
26 February 2024 12:11
Presiden Joko Widodo meresmikan Proyek Strategis Nasional, Makassar New Port (MNP) pada Kamis (22/2/2024). (Dok: Kementerian BUMN)
Foto: Presiden Joko Widodo meresmikan Proyek Strategis Nasional, Makassar New Port (MNP) pada Kamis (22/2/2024). (Dok: Kementerian BUMN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 sebesar 5,3%-5,6%.

Target ini merupakan hasil rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, pagi ini. Rapat ini terkait dengan rencana kerja pemerintah 2025 dan penyusunan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM-PPKF) 2025.

"Sasaran pertumbuhan ekonomi 2025 adalah antara sekitar 5,3%-5,6%," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa seusia rapat di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2/2024).

Suharso mengatakan, target itu akan dijadikan acuan untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi yang tinggi sesuai rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2025-2025 dan rencana pembangunan jangka panjang (RPJPN) 2025-2045 yang di kisaran 6%-7%.

Ia mengatakan target pertumbuhan tinggi itu didesain untuk mengeluarkan Indonesia dari jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap yang telah dialami Indonesia selama 30 tahun terakhir ini.

"Dan kita berencana bisa graduate dari middle income trap pada 2038 sepanjang tingkat pertumbuhannya rata bisa 7% minimal 6%, dan itu kita capai 2041," tegas Suharso.

Selain target pertumbuhan ekonomi, RKP maupun KEM-PPKF 2025 juga menargetkan rasio ketimpangan atau rasio gini sekitar 0,37, lalu indeks modal manusia yang kini digunakan dan tidak lagi menggunakan indeks pembangunan manusia angkanya di level 0,56.

"Dan penurunan penurunan emisi gas rumah kaca bisa di angka 38,6. Sehingga kami mengingatkan bahwa ekspor barang-barang Indonesia juga akan terutama khususnya ke Eropa akan kena aturan yang disebut dengan carbon border adjustment mechanism," tutur Suharso.

Dalam rapat itu Presiden Jokowi juga menargetkan defisit APBN terjaga di kisaran 2,48%-2,8% dari produk domestik bruto atau PDN dan ada peningkatan dari belanja investasi yang below the line 0,5%-1%.


(arm/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Puji Jokowi Saat Meresmikan Puluhan Proyek Listrik di Sumedang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular