Mencari Sosok Menteri ESDM Mumpuni di Era Pemerintahan Baru

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia akan segera memiliki Presiden dan Wakil Presiden baru periode 2024-2029. Salah satu yang ramai dibicarakan adalah siapa sosok-sosok yang akan menjabat sebagai menteri di era pemerintahan baru ke depannya, salah satunya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Lantas, siapa dan sosok seperti apa yang mumpuni dan layak ditunjuk sebagai Menteri ESDM ke depannya?

Ketua Indonesian Mining & Energy Forum (IMEF) Singgih Widagdo mengatakan, Indonesia memerlukan Menteri ESDM yang bisa mengatasi salah satu permasalahan yang saat ini masih dihadapi, yakni isu hilirisasi atau pengembangan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter).

"Kalau saya lihat permasalahan yang dihadapi, di sisi smelter bagaimana sisi mineral masalah pendanaan, teknologi, pasokan energi, lahan, tata ruang, dan bagaimana isu lain misal tenaga kerja, dan lain-lain. Sehingga ini masalah harus ditangkap menteri yang mampu memetakan dengan stafnya tapi direct-nya tetap Presiden," tuturnya dalam program Mining Zone CNBC Indonesia, dikutip Kamis (22/2/2024).

Dia mengungkapkan, sebelum merumuskan siapa yang cocok untuk menjadi Menteri ESDM ke depannya, perlu dirumuskan terlebih dahulu pekerjaan rumah apa saja yang perlu dikerjakan oleh Menteri ESDM yang akan menjabat nantinya.

Menurtnya, permasalahan lain yang perlu dikerjakan oleh Menteri ESDM selanjutnya salah satunya berkenaan dengan payung hukum program yang sudah dicanangkan sejak lama yakni Mitra Instansi Pengelola (MIP) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) batu bara untuk perusahaan pertambangan batu bara di dalam negeri.

"Misal batu bara masalah MIP yang lama secara proses sudah baik, ini ditunggu-tunggu pertambangan, namun Perpresnya nggak keluar-keluar. Ini PR besar agar menjadi aman bagi investor. Sehingga menurut saya kendala sisi pertambangan sisi batu bara itu kita harus letakkan baik," jelasnya.

Setelah permasalahan yang harus dikerjakan oleh Menteri ESDM yang akan menjabat nantinya sudah dirumuskan, maka Singgih menilai sosok yang tepat baru bisa dipertimbangkan siapa yang berkapasitas untuk mengerjakan permasalahan yang ada tersebut.

"Baru dipecahkan oleh Menteri, jadi harus sosok yang menguasai energi dan sisi pertambangan, itu yang melekat," tandasnya.