Internasional

Ramalan Pertumbuhan Ekonomi Malaysia Meleset, "Cuma" Naik 3,7% di 2023

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Jumat, 16/02/2024 21:40 WIB
Foto: Bendera Malaysia di Perdana Putra, kompleks kantor Perdana Menteri di Putrajaya (Photo by Tim de Waele/Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perekonomian Malaysia tumbuh lebih lambat dari perkiraan pada kuartal keempat tahun 2023, salah satunya dipicu karena ekspor masih lemah. Hal ini disampaikan bank sentral, Bank Negara Malaysia (BNM), pada Jumat (16/2/2023).

BNM mengatakan, Produk Domestik Bruto (PDB) Malaysia tumbuh 3,7% pada tahun 2023. Angka ini berada di bawah target 4% hingga 5% karena "kelemahan berkepanjangan" dari permintaan eksternal.

Hasil tahunan ini juga disebut jauh dari laju 8,7% yang tercatat pada tahun sebelumnya. Pada kuartal keempat, pertumbuhan PDB melambat menjadi 3,0%, dari 3,3% pada kuartal sebelumnya.


Pada kuartal keempat 2023, BNM mengatakan pertumbuhan PDB sebesar 3% year-on-year didorong oleh membaiknya kondisi pasar tenaga kerja dan berkurangnya tekanan biaya.

Angka selama periode Oktober-Desember 2023 ini berada di bawah perkiraan awal yang dirilis pada 19 Januari oleh Departemen Statistik dan perkiraan analis dalam jajak pendapat Reuters mengenai ekspansi sebesar 3,4%.

Pertumbuhan tersebut juga lebih lemah dibandingkan ekspansi 3,3% pada kuartal sebelumnya. Berdasarkan penyesuaian musiman quarter-on-quarter, perekonomian Malaysia mengalami kontraksi sebesar 2,1%, dibandingkan dengan kenaikan sebesar 2,6% pada kuartal ketiga.

BNM menyebut, pertumbuhan perekonomian negaranya melambat akibat lingkungan eksternal yang penuh tantangan berupa perdagangan global yang lebih lambat, ketegangan geopolitik, dan kebijakan moneter yang lebih ketat.

Pemerintah dan bank sentral Malaysia memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 4%-5% pada tahun 2024.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ekonomi Indonesia Diramal Hanya Tumbuh 4,78% (di Q2-2025