Internasional

Warga Singapura Terancam Kurang Makan-Listrik-Serangan Drone, Ada Apa?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
16 February 2024 15:10
Patung Merlion, objek wisata populer di Singapura. (AP/Annabelle Liang)
Foto: Singapura. (AP/Annabelle Liang)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebagian warga Singapura kini kekurangan makanan, air dan listrik, bahkan serangan drone. Ini terjadi mulai 15 Februari lalu hingga 29 Februari nanti.

Hal tersebut bukan tanpa sebab. Mereka akan menjalankan sebuah latihan simulasi perang yang disebut juga "Total Defense Exercise" dengan tema "SG Ready".

Mengutip media setempat, Strait Times dan Channel News Asia (CNA), sekitar 500 organisasi pendidikan, komunitas, komersial, dan pemerintah yang akan melakukan simulasi. Mereka akan hidup seolah Singapura sedang bertahan hidup dari "agresor anonim" dengan menggunakan berbagai cara.

Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen mengingatkan warga bahwa latihan tersebut tentu tidak akan sebanding dengan serangan besar-besaran di kehidupan nyata yang mungkin terjadi di masa depan. Tetapi latihan tersebut dapat menjadi pengingat akan "apa yang bisa mengganggu cara hidup warga Singapura jika pertahanan total gagal dilakukan".

"Total Defense menjadi lebih relevan ketika masalah meningkat di Singapura atau dunia ... Konflik Israel-Hamas, dan kemungkinan perang di Asia jika Amerika Serikat (AS) dan China saling menyerang ... Ketika masalah di Singapura atau secara global meningkat, Total Defense menjadi semakin relevan," katanya, dikutip Jumat (16/2/2024).

"Jika kita bisa melakukan itu, maka Singapura bisa tetap mandiri, kuat, dan aman," ujarnya. 

Menteri Keuangan Lawrence Wong mengatakan dalam pesan video bahwa ini penting untuk menjaga keamanan Singapura dan membimbing rakyatnya melewati banyak tantangan. Termasuk, tegasnya, terorisme, krisis keuangan dan pandemi.

"Kami mengatasi tantangan-tantangan ini dan menjadi lebih kuat, karena kami bekerja sama, tetap bersatu, dan masing-masing dari kami memainkan peran kami. Itu inti dari Pertahanan Total," ujarnya.

"Saya mendorong semua orang untuk menggunakan kesempatan ini untuk mempelajari ancaman-ancaman yang kita hadapi, merenungkan apakah kita siap menghadapi ancaman-ancaman tersebut, dan mempraktikkan apa yang harus dilakukan ketika ancaman-ancaman itu terjadi," tambahnya.

Perlu diketahui "Total Defense Exercise" mencakup bidang militer, sipil, ekonomi, sosial, dan psikologis. Akan ada gangguan terhadap pasokan listrik, air dan makanan, kampanye disinformasi, phishing dan serangan drone.

Kementerian Keberlanjutan dan Lingkungan Hidup Singapura mengatakan pasokan air ditutup dan warga yang terkait simulasi akan mengonsumsi makanan siap saji yang dikembangkan oleh Badan Pangan Singapura dan SATS.

"Makanan ini dirancang untuk memiliki umur simpan yang lama pada suhu kamar, dan menggunakan produk lokal untuk keseimbangan nutrisi," jelas media-media Singapura.

Pada malam hari, pemadaman listrik akan terjadi di wilayah Padang dan Esplanade. MRT juga mengalami gangguan di sejumlah lokasi sebagai bentuk ketidaknyamanan di masa perang ketika eskalator dimatikan.

Total Defense menjadi simbol perlawanan Singapura saat pasukan Inggris menyerah kepada Jepang pada tahun 1942 selama Perang Dunia II. Jepang menduduki negara itu hingga 12 September 1945.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Pertamina International Shipping Buka Kantor Di Singapura

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular