
Beras Langka di Ritel Modern, Indomaret Buka Suara Apa Penyebabnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen Indomaret buka suara terkait kelangkaan beras di sejumlah gerai ritel modern, termasuk milik Indomaret. Beras yang dijual di Indomaret adalah beras kemasan bermerek dengan ukuran bervariasi, 1-5 kg. Juga, beras SPHP dengan kemasan 5 kg.
Pantauan CNBC Indonesia hari ini, Jumat (16/2/2024) di sejumlah titik di Jakarta Pusat, stok beras di beberapa gerai minimarket masih menipis bahkan kosong, sementara untuk ritel modern skala supermarket masih tersedia namun terbatas.
Menurut pegawai toko, pasokan stok sempat kosong beberapa waktu lalu, namun kini sudah mulai masuk lagi. Meski, untuk beberapa merek masih belum ada alias kosong, ada yang sudah hampir 2 pekan.
Marketing Communication Executive Director PT Indomarco Prismatama (Indomaret) Bastari Akmal mengungkapkan, ada kendala pemenuhan beras ke ritel modern. Pasokan dari supplier terbatas.
"Saat ini perihal pemenuhan beras memang ada sedikit kendala yang juga terjadi di seluruh ritel modern. Kami juga sudah berkoordinasi dengan APRINDO (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) dan kemungkinan nanti dari asosiasi yang akan mengadakan press release ke media," katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (16/2/2024).
"Alokasi dari supplier (pemasok) terbatas. Sebaran toko Indomaret lebih banyak, jadi alokasi per toko lebih sedikit. Kita tetap menunggu proses alokasi supply (pasokan) dari supplier," terang Bastari.
Dia menerangkan, saat ini sulit untuk mendeteksi kondisi stok beras di setiap lokasi karena bergerak terus.
Di saat bersamaan, lanjutnya, harga beras di non-ritel modern sudah lebih mahal dibandingkan di ritel modern.
"Karena HET di modern retail sudah dipatok tidak boleh naik. Ini yang menyebabkan konsumen beli beras di modern retail," ungkapnya.
![]() Rak beras di 2 gerai Indomaret di Sabang kini kosong dan kini diisi produk lain. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky) |
Ketika ditanya lanjut mengenai beras SPHP, Bastari mengatakan, Indomaret juga menjual meski kondisinya sama dengan beras premium, terbatas.
Sebagai informasi, beras SPHP adalah beras pemerintah atau beras yang digelontorkan Perum Bulog dalam kemasan 5 kg. Beras ini diberi label 'SPHP' karena merupakan produk intervensi pemerintah lewat program stabilisasi harga dan pasokan pangan (SPHP). Tujuannya, untuk meredam laju kenaikan harga beras.
Beras SPHP ini sebagian besar adalah beras impor, yang menurut Bulog setara dengan kualitas beras premium di dalam negeri. Salah satunya, karena tingkat kepatahan (broken) beras ini adalah 5%. Mengacu Peraturan Badan Pangan Nasional No 2/2023 tentang Persyaratan Mutu dan Label Beras, salah satu parameter mutu beras premium adalah butir patah (broken) maksimal 15% dan menir 0,5%.
"Indomaret juga jual (beras SPHP), hanya memang alokasi masih terbatas. Jadi tetap sebagian besar toko masih kosong," katanya.
"Beras SPHP dialokasi oleh Bulog untuk mengisi kekosongan beras medium yang pasokan dari supplier mulai terbatas. Jadi bukan berdasarkan permintaan dari modern retail," ungkap Bastari.
Kondisi ini berbeda dengan ketentuan yang diatur dalam Lampiran Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional No 01/KS/02.02/K/I/2023 tentang Petunjuk Pelaksanaan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Beras di Tingkat Konsumen Tahun 2023.
Pada butir (D) tentang Mekanisme Pelaksanaan ayat (6), tidak ada pembatasan distribusi beras SPHP.
"Bulan ini kita double kan dari biasanya, kalau perlu 2,5 kali lipat. Tapi repotnya, Bulog itu nggak bisa kalau ga diminta. Kita juga nggak bisa masuk ke masing-masing ritel, harus distribusi center mereka. Bakal naik dari 1,2 juta," kata Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi kepada wartawan, Selasa (13/2/2024).
Hal itu disampaikan merespons laporan kelangkaan beras di ritel modern.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Beras Premium Langka? Bos Peritel Modern Blak-blakan Ungkap Faktanya
