Ekspor RI Anjlok di Awal Tahun, Ini Biang Keroknya!

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
15 February 2024 14:20
Pekerja melakukan pendataan bongkar muat kontainer peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). Pemulihan ekonomi global dari pandemi Covid - 19 dinilai lebih cepat dari yang diekspektasi banyak pihak. Sehingga produksi dan perdagangan melonjak signifikan yang membuat ketidakseimbangan pasar, yang berimbas pada kekurangan bahan baku dan kelangkaan kontainer.. (CNBC Indonesia/ Muhammad Tri Susilo)
Foto: Aktivitas Bongkar Muat Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (22/11/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja ekspor Indonesia anjlok pada Januari 2024. Hanya ekspor sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang mampu tumbuh pada awal tahun ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Januari 2024 hanya US$20,52 miliar. Turun 8,34% dibanding Desember 2023 dan juga turun 8,06% dibandingkan Januari 2023.

"Ekspor migas tercatat senilai US$1,39 miliar turun sebesar 5,49% month to month. Nilai ekspor non migas turun 8,54% dengan nilai ekspor sebesar US$19,13 miliar," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Kamis (15/2/2024)

Berdasarkan sektornya, ekspor pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadi satu-satunya yang tumbuh pada awal tahun ini. Sementara itu, sisanya, seperti pertambangan dan lainnya maupun industri pengolahan turun.

Ekspor sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh 5,32% pada Januari 2024 dibanding Desember 2023. Nilainya pada awal tahun ini US$370 miliar, sedangkan pada Desember 2023 US$360 miliar.

Adapun Januari 2023 nilainya tak banyak berubah dibandingkan Januari 2024 karena pertumbuhannya cenderung flat hanya sebesar 0,11%.

"Semua sektor turun kecuali pertanian yang meningkat," tutur Amalia, yang akrab disapa Winny.

Untuk sektor industri pengolahan, nilai ekspornya pada Januari 2024 sebesar US$15,08 miliar atau turun 4,13% dibanding Desember 2023 senilai US$15,72 miliar. Sedangkan secara tahunan turun 3,69% karena pada Januari 2023 senilai US$15,65 miliar.

Sektor pertambangan dan lainnya anjlok pada Januari 2024 menjadi hanya US$3,68 miliar, atau turun 23,93% dibanding Desember 2023 US$4,83 miliar. Sedangkan dibanding Januari 2023 turun 23,54% karena pada saat itu seberat US$4,81 miliar.

"Penurunan nilai ekspor secara bulanan dan tahunan utamanya disumbang oleh penurunan nilai ekspor sektor industri pengolahan dan pertambangan," ungkap Winny.


(arm/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor Batu Bara & Sawit Turun Tajam, Ini Datanya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular