
Bos Ritel Akhirnya Ungkap Penyebab Beras Premium Kemasan 5 Kg Langka

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey akhirnya buka suara ihwal penyebab sebenarnya di balik kelangkaan beras premium di ritel-ritel modern. Hal ini disebabkan banyak peritel yang memilih tidak memasok beras premium ke ritelnya, karena harga beras di produsen sudah tinggi.
"Ya kan kita nggak mungkin kalau beli mahal dijual murah. Nggak bisa masuk barang kalau kita beli mahal jual rugi, jadi ada beberapa peritel yang memilih nggak usah ada barang sekalian. Sebagian besar peritel itu tidak mau membeli beras sekarang, karena harga (di produsen) mahal," ungkap Roy kepada CNBC Indonesia, Senin (12/2/2024).
Namun, lanjutnya, tidak semua peritel memilih demikian, ada juga peritel yang memilih tetap memasok beras tapi dengan harga yang sudah di atas harga eceran tertinggi (HET). Ini untuk memastikan agar masyarakat juga tetap bisa mendapatkan beras, meski harga sudah tinggi.
"Tapi ada peritel yang didesak masyarakat, karena masyarakat perlu beli beras, ya mau nggak mau jadi nabrak. Jadi ada peritel yang memilih 'yaudah saya beli mahal, tapi saya jualnya juga mesti di atas HET'. karena yang di pasar tradisional kan jualnya juga sudah di atas HET," ujarnya.
Adapun beras premium yang dimaksud Roy di sini adalah beras premium produksi lokal, yakni seperti merek-merek yang sering ditemui masyarakat di ritel-ritel modern.
![]() Pengunjung memilih beras di Supermarket, Jakarta, Kamis (29/3). Jelang bulan Puasa, Kementerian Perdagangan berencana mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan baru mengenai daftar merek beras guna menstabilkan harga beras. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki ) |
"Iya ini beras premium yang didapat dari produsen beras lokal. Jadi kalau yang urusan Bulog itu semuanya Bulog yang mensupply, itu semuanya HET. Tapi kalau beras premium yang lokal, misalnya Topi Koki, dan segala macam merek yang selalu dibeli masyarakat, nah itu meningkatnya luar biasa," tuturnya.
Roy mengungkapkan, peningkatan harga pada beras premium cukup signifikan. Di mana yang biasanya harga beras dibanderol Rp13.150 per kg, kini harganya sudah meroket jadi Rp16.000-Rp17.000 per kg.
"Oh jauh sekali (peningkatan harganya), dari yang Rp13.150 (per kg), sekarang bisa jadi Rp16.000-Rp17.000 (per kg). Bahkan ada yang sudah jual Rp18.000 (per kg). Kalau 5 kg ya berarti tinggal dikalikan 5 saja," ungkap Roy.
Roy menekankan, bukan peritel yang ingin menaikkan harga di atas HET, melainkan karena memang peritel sendiri tidak bisa mengontrol harga di pasaran.
"Jadi bukan karena peritel yang mau semaunya, tapi karena peritel nggak bisa kontrol harga kan," pungkasnya.
(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Beras Premium Kemasan 5 Kg Tiba-Tiba Langka di Ritel, Kenapa?
