Ilmuwan Bawa Kabar Buruk, Bumi Terancam Tenggelam di Masa Depan

Tommy, CNBC Indonesia
Jumat, 09/02/2024 19:20 WIB
Foto: REUTERS/HANNIBAL HANSCHKE

Jakarta, CNBC Indonesia - Bukti bahwa kondisi Bumi sedang tidak baik-baik saja kembali dibuktikan para ilmuwan. Terbaru, bukti kerusakan Bumi muncul di wilayah Antartika. Bencana banjir besar saat air laut naik dalam waktu singkat menghantam Bumi sebuah keniscayaan di masa depan.

Mengutip CNN, ilmuwan mengungkapkan bahwa Lapisan Es Antartika Barat pernah menyusut secara tiba-tiba sekitar 8.000 tahun yang lalu. Ini memberikan wawasan yang mengkhawatirkan tentang seberapa cepat es Antartika dapat mencair dan menyebabkan permukaan laut melonjak.

"Bagian dari lapisan es menipis 450 meter (1.476 kaki), lebih tinggi dari Empire State Building, hanya dalam kurun waktu 200 tahun pada akhir Zaman Es terakhir," menurut penelitian yang diterbitkan Rabu (7/2/2024) di jurnal Nature Geoscience yang dikutip CNN.


"Data baru ini akan membantu meningkatkan akurasi model yang digunakan para ilmuwan untuk memprediksi bagaimana lapisan es akan merespons pemanasan global di masa depan."

Ahli glasiologi di Universitas Cambridge di Inggris dan penulis penelitian, Eric Wolff, menyebutkan bahwa temuan itu memberikan indikasi berapa lama es di Antartika bisa menghilang.

"Ini adalah bukti langsung pertama yang menunjukkan hilangnya es dengan cepat di wilayah Antartika."

"Jika mereka (es) mulai mundur, mereka akan melakukannya dengan sangat cepat," tambahnya.

Hal ini dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat buruk terhadap kenaikan permukaan air laut global. Lapisan Es Antartika Barat menampung cukup air untuk menaikkan permukaan laut sekitar 5 meter, yang akan menyebabkan banjir besar di kota-kota pesisir di seluruh dunia.

Lapisan Es Antartika Barat sangat rentan terhadap perubahan iklim karena daratan di bawahnya berada di bawah permukaan laut dan memiliki kemiringan ke bawah. Saat air hangat masuk ke bawahnya, ia bisa meleleh dengan sangat cepat.

"Prosesnya bisa berjalan tanpa henti, dan itulah yang terjadi 8.000 tahun lalu," tambah Wolff.

Studi ini dilakukan ketika para ilmuwan terus menyuarakan kekhawatiran tentang apa yang terjadi di benua paling terisolasi di dunia.

Misalnya, Gletser Thwaites, yang juga berada di Antartika Barat, dilaporkan telah mencair dengan cepat.

Sebuah studi pada tahun 2022 mengatakan bahwa Pegunungan Thwaites, yang dijuluki Gletser Kiamat karena dampak dahsyat keruntuhannya terhadap kenaikan permukaan air laut, disebut sedang berada di ujung tanduk saat planet ini memanas.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

LPS Financial Festival 2025: Kelas Finansial Menuju Hidup Cerah