20 Juta Petani-Bos Sawit Siap Coblos Sosok Capres Ini di Pemilu 2024

Verda Nano, CNBC Indonesia
03 February 2024 17:20
Panen tandan buah segar kelapa sawit di kebun Cimulang, Candali, Bogor, Jawa Barat. Kamis (13/9). Kebun Kelapa Sawit di Kawasan ini memiliki luas 1013 hektare dari Puluhan Blok perkebunan. Setiap harinya dari pagi hingga siang para pekerja panen tandan dari satu blok perkebunan. Siang hari Puluhan ton kelapa sawit ini diangkut dipabrik dikawasan Cimulang. Menurut data Kementeria Pertanian, secara nasional terdapat 14,03 juta hektare lahan sawit di Indonesia, dengan luasan sawit rakyat 5,61 juta hektare. Minyak kelapa sawit (CPO) masih menjadi komoditas ekspor terbesar Indonesia dengan volume ekspor 2017 sebesar 33,52 juta ton. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Panen tandan buah segar kelapa sawit di kebun Cimulang, Candali, Bogor, Jawa Barat (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perkumpulan para pelaku pengusahaan kelapa sawit, Rumah Sawit Indonesia (RSI) telah menentukan figur calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan mereka dukung pada gelaran pilpres 2024.

Ketua Umum RSI Kacuk Sumarto membeberkan para pelaku usaha sawit setidaknya telah mempunyai kriteria tertentu capres pilihan mereka. Jika salah satu dari ketiga capres dapat memenuhi kriteria tersebut, peluang untuk mendapatkan puluhan juta suara dari pada pelaku usaha sawit di depan mata.

"Kita butuh Presiden yang memahami sawit, siapapun presiden yang memahami sawit tentu didukung setidaknya 20 juta suara. Ini harus dipertimbangkan capres-cawapres kita," kata Ketua Umum RSI Kacuk Sumarto Dalam Refleksi Industri Sawit 2023 dan Tantangan Masa Depan di Jakarta, dikutip Sabtu (3/2/2024).

Kacuk menilai pemahaman capres dan cawapres dalam industri kelapa sawit menjadi syarat mutlak bagi para pelaku di industri ini. Terlebih, rantai pasok hulu ke hilir tergolong cukup panjang dan melibatkan jutaan orang.

"Sawit nggak hanya soal minyak goreng, sawit dari hulu ke hilir dari perkebunan ke hilirnya, termasuk pengangkutan pupuk, bibit, pestisida dan sebagainya ini kesatuan yang tidak bisa kita pisahkan," kata Kacuk.

Ia mengaku sudah mengajukan diskusi kepada tiga tim capres. Sehingga bukan hanya melalui debat pemikiran saja, melainkan diskusi langsung terhadap pelaku industri kelapa sawit ini.

"Kalau diskusi langsung ke capresnya belum, ini masih dalam proses. Moga gak lama lagi sehingga hasil tambahan diskusi ini bisa di-deliver berikutnya. Kita usulkan hasil diskusi ini ke tim ketiga capres, harapan sama nggak ada diskriminasi atau perlakuan beda pada 3 capres ini," ujar Kacuk.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AHY, RK, Sandiaga, Khofifah dan Erick Gagal Maju Pilpres 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular