Pak Jokowi, Hilirisasi Tak Cukup Bikin RI Maju, Harus Jurus Ini
Jakarta, CNBC Indonesia-Ekonom senior sekaligus mantan Menteri Keuangan Chatib Basri menilai hilirisasi yang menjadi salah satu program prioritas Presiden Jokowi belum cukup untuk membuat Indonesia menjadi negara maju. Dia mengatakan hilirisasi wajib dilanjutkan dengan industrialisasi.
"Hilirisasi harus dikombinasi dengan industrialisasi," kata Chatib di St Regis di Jakarta, Senin (29/1/2024).
Chatib menilai hilirisasi hanyalah tahap pertama untuk membangun industri di Indonesia. Apabila industri sudah terbangun, maka tinggal menjadikan Indonesia sebagai bagian dari rantai pasok global untuk sebuah produk.
Sayangnya Chatib menilai saat ini pemerintah memang masih fokus pada tahap hilirisasi. Meski demikian, dia meyakini tahapan industrialisasi sudah menjadi bagian dari rencana pemerintah selanjutnya.
"Jadi kita mesti lihat hilirisasi itu, pelarangan ekspor dilakukan agar membuat investornya datang ke sini, tapi kan setelah itu mesti ada industrialisasi kita mesti jadi bagian dari global supply chain," kata dia.
Chatib memberikan contoh ketika Indonesia ingin menjadi raja baterai dunia. Ketika hilirisasi sudah berhasil menarik para investor ke dalam negeri, maka RI perlu membangun industri yang kompetitif dan masuk sebagai rantai pasok dunia dengan cara kerja sama dengan negara lain.
Dia mencontohkan kerja sama pembelian lithium, material yang penting untuk produksi baterai namun langkah di Indonesia bisa dilakukan dengan negara seperti Australia. "Suatu hari mungkin harus kerja sama dengan Australia," kata dia.
Sebelumnya, isu hilirisasi kembali mengemuka akibat diungkit dalam debat calon wakil presiden 2024. Cawapres nomor urut 1 Muhainin Iskandar menuding hilirisasi dilakukan secara ugal-ugalan. Pernyataan Cak Imin itu kemudian disambut oleh tim suksesnya, Thomas Lembong yang menyebut hilirisasi ugal-ugalan mengakibatkan harga nikel turun.
Dua pejabat pemerintah membantah keras tudingan tersebut. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan hilirisasi nikel telah berkontribusi besar pada penerimaan negara. Sementara, Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan menantang Cak Imin untuk datang langsung melihat hilirisasi nikel di Sulawesi.
(mij/mij)