Cucu Luhut Ikut Kritik Tom Lembong, Begini Komentarnya!

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
25 January 2024 09:00
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dalam Konferensi Pers Evaluasi Kinerja 2023 Menuju Indonesia Emas 2045. (Tangkapan Layar Youtube  Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI)
Foto: Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dalam Konferensi Pers Evaluasi Kinerja 2023 Menuju Indonesia Emas 2045. (Tangkapan Layar Youtube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut karakter Thomas Trikasih Lembong selaku co-captain tim nasional pemenangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) tidak baik.

Luhut menilai pria yang akrab disapa Tom Lembong itu tidak berkarakter baik serta keilmuannya diragukan setelah mendengar kritikanya soal program hilirisasi Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang ugal-ugalan, sehingga kini membuat harga komoditas nikel anjlok.

"Jadi saya enggak ngerti bagaimana Tom Lembong memberikan statement seperti itu, bagaimana anda memberikan advice bohong kepada calon pemimpin yang anda dukung," kata Luhut melalui akun instagram @luhut.pandjaitan, dikutip Kamis (25/1/2024).

"Saya sedih melihat anda di situ, artinya intelektualitas anda itu menurut saya jadi diragukan. Oke mungkin anda betul seorang intelektual tapi karaktaer anda itu menurut saya enggak bagus," tegasnya.

Luhut bercerita, cucunya yang tengah kuliah di Georgetown University juga sampai mengkritisi pribadi Tom Lembong, saat mendengar pidatonya Washington DC dua pekan lalu. Menurutnya, saat itu Tom berpidato menjelek-jelekan Indonesia, padahal merupakan mantan seorang menteri.

"Dua minggu lalu, 'bagaimana Opung ada seorang mantan menteri yang bicara menjelek-jelekan pemerintahannya sendiri, di mana pada hal waktu yang lalu dia bekerja di situ. What kind of personality is this Opung?' Diabilang gitu," ucap Luhut.

Oleh sebab itu, Luhut pun meminta kepada Tom untuk berbicara sesuai data, termasuk saat menyampaikan anjloknya harga nikel. Menurutnya, siklus harga komoditas setiap sedekade selalu naik turun, tidak pernah mendatar.

"Anda perlu melihat data panjang 10 tahun, kan anda pebisnis juga kan siklus dari komoditi itu kan naik turun, apakah itu batu bara atau nikel atau timah atau emas apa saja, tapi kalau kita melihat selama 10 tahun terakir ini harga nikel dunia itu ya di US$ 15 ribuan, bahkan pada periode 2014-2019, periode hilirisasi mulai kita lakukan harga rata-rata nikel itu hanya US$ 12 ribuan," tutur Luhut.

Sebelumnya, Tom Lembong mengungkapkan harga nikel dunia yang anjlok saat ini dikarenakan hilirisasi nikel di Indonesia yang dinilai ugal-ugalan. Perlu diketahui, harga nikel dunia jatuh mendekati posisi terendah dalam tiga tahun terakhir. Penurunan ini Tom nilai akibat pasokan global "kebanjiran" nikel dari Indonesia.

Pada Senin (22/1/2024) harga nikel dunia kontrak tiga bulan tercatat US$ 16.036 per ton. Posisi ini adalah merupakan yang terendah sejak April 2021.

"Yang kita anti adalah hilirisasi yang tadi disebut oleh Pak Muhaimin, yang ugal-ugalan. Berujung pada konyol karena senjata makan tuan, saking gencarnya menggenjot smelter nikel, kemudian membanjiri dunia dengan suplai nikel sampai harganya anjlok," ungkap Tom dalam program Your Money Your Vote CNBC Indonesia, dikutip Selasa (23/1/2024).

Namun begitu, dia menyebut bahwa program hilirisasi masih menjadi visi-misi dari paslon AMIN. Dengan begitu, Tom Lembong mengungkapkan pihaknya tidak anti hilirisasi, namun hal itu akan dilakukan dengan tidak ugal-ugalan.

"Jadi yang disampaikan Pak Muhaimin itu betul sekali, kita menjadi korban dari kebijakan yang kita bikin sendiri. Kita sama sekali tidak anti hilirisasi, hilirisasi itu ada di visi misi Anies-Muhaimin juga," tambahnya.

Pada Senin (22/1/2024) harga nikel dunia kontrak tiga bulan tercatat US$ 16.036 per ton. Posisi ini adalah merupakan yang terendah sejak April 2021.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luhut Ingatkan Tom Lembong: Harga Nikel Tinggi Berbahaya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular