Tahun 2024 Padat Agenda Politik, Pengusaha Hotel di Bali Ingatkan Ini

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
24 January 2024 19:25
Ratusan pekerja melipat surat suara saat penyortiran dan pelipatan surat suara pemilihan presiden (Pilpres) 2024 di Gudang KPU Jakarta Timur, Kawasan Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), Jakarta Timur, Selasa (9/1/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ratusan pekerja melipat surat suara saat penyortiran dan pelipatan surat suara pemilihan presiden (Pilpres) 2024 di Gudang KPU Jakarta Timur, Kawasan Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), Jakarta Timur, Selasa (9/1/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilihan Umum (Pemilu) berlangsung pada 14 Februari 2023 atau kurang dari satu bulan ke depan. Ada kekhawatiran pesta demokrasi ini mengganggu berjalannya ekonomi karena ketidakstabilan politik, termasuk berdampak pada pariwisata di Bali. Namun, kalangan pengusaha hotel di Bali menilai hal itu sangat bergantung pada kondisi Pemilu.

Tak hanya pemilihan presiden (Pilpres) di Pemilu nanti, tapi juga tahun ini akan ada pemilihan legislatif dan juga pemilihan kepala daerah di sejumlah wilayah. Dan, jika Pilpres pada 14 Februari nanti tak menghasilkan pemenang, bisa jadi Pilpres akan digelar dua putaran, di mana jadwal putaran kedua adalah 26-27 Juni 2024. 

"Semua tergantung situasi-kondisi, sepanjang situasi aman. Pemilu kan pesta demokrasi, seyogyanya kita harus aman, bersuka ria pilih pemimpin terbaik untuk kita. Siapa pun kalau sikon (situasi dan kondisi) Bali aman dan nyaman layak dikunjungi, saya masih optimis akan bisa lebih baik dari 2023," kata Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya dalam Property Point CNBC Indonesia, Rabu (24/1/2024).

Pemilu 2024 menjadi momentum khususnya bagi pariwisata di Bali  membuktikan kondisi dalam negeri aman. Pasalnya, Indonesia harus bersaing dengan negara lain dalam menarik wisatawan mancanegara.

"Tantangan kita di luar negeri dari destinasi lain, kita harus compete dengan mereka. Karena itu tantangannya di dalam ada infrastruktur, misalnya terjadi kemacetan di mana tahun lalu tamu sampai ngerek koper ke bandara, itu yang terjadi, sehingga masalahnya cukup besar," sebut Rai.

Di sisi lain, lanjutnya, ada indikasi meningkatnya kepercayaan diri maskapai penerbangan yang semakin banyak menerbangkan pesawatnya langsung ke Bali.

"Ada penambahan direct flight ke Bali sekarang hampir 40 direct flight ke Bali, China baru tambah penerbangan ke Bali," ujar Rai.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemilu 5 Bulan Lagi, Pengusaha Grafika Wanti-wanti Hal Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular