Economic Outlook 2024

Sektor Industri Ini Diramal Jadi Motor Ekonomi RI di 2024

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
21 December 2023 09:00
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Pantai Marina Bukit Pramuka di Labuan Bajo, NTT. (Dok. Brantas Abipraya)
Foto: Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Pantai Marina Bukit Pramuka di Labuan Bajo, NTT. (Dok. Brantas Abipraya)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tekanan ekonomi global pada 2024 masih menghantui perekonomian dalam negeri. Berbagai masalah mulai dari tingginya inflasi global, suku bunga acuan tinggi untuk jangka waktu lama, hingga tensi geopolitik dan peperangan di sejumlah wilayah mengganggu aktivitas perdagangan dan membuat harga-harga komoditas bergejolak.

Kendati demikian, pemerintah optimistis ekonomi Indonesia masih akan berdaya tahan, selain di dukung oleh konsumsi masyarakat yang masih tinggi karena adanya kenaikan UMP dan gaji ASN 2024, faktor Pemilu 2024 juga akan menjadi angin segar bagi pendapatan beberapa sektor industri tanah air.

Staf Ahli Bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri Kementerian Perindustrian Ignatius Warsito pada Agustus tahun ini mengatakan, salah satu sektor industri yang akan menjaga daya tahan ekonomi pada 2024 adalah industri tekstil dan produk tekstil (TPT).

"Menyoal tekstil di tahun politik dan masuk di kampanye itu justru kita rebut peluang di tahun politik dengan tekstil menggeliatkan pada garmennya, kampanye kan butuh kaos spanduk dan lain-lain, opportunity ini bakal masuk," kata dia dalam diskusi Forum Wartawan Industri, dikutip Rabu (20/12/2023).

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno menyatakan hal serupa. Ia optimistis, industri TPT bakal menjadi primadona selama masa Pemilu dan Pilpres 2024. "Saya pengusaha tekstil, waktu begini pasti banyak pesanan kaos, banner, bendera, topi, sablon, itu jalan semua. Ada demand (permintaan) lebih," kata Benny dalam acara Economic Update CNBC Indonesia.

Kendati begitu, pada November lalu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan bahwa Pemilu atau Pilpres tahun ini, tidak memberikan banyak manfaat bagi para pelaku usaha TPT kelas UMKM. Terutama produsen bendera, kaos, hingga alat peraga kampanye lainnya.

Dia mengklaim, sudah mengunjungi berbagai sentra produksi alat peraga hingga asosiasi konveksi untuk meninjau pengaruhi Pemilu atau Pilpres terhadap permintaan produksi mereka. Namun, hingga kini kata dia belum ada pesanan dari para peserta Pemilu.

"Ya saya udah cek tuh di Bandung, di sentra-sentra pembuat bendera, kaos, enggak ada pesanan dari semua partai, kecil adalah dari caleg," kata Teten saat ditemui di kawasan Istana Negara, Jakarta.

Teten menduga, partai-partai peserta Pemilu selama ini memesan alat peraga kampanyenya dari luar negeri atau impor, karena penawaran harganya yang dia duga lebih murah. Akibatnya, pesanan di dalam negeri pun kini nihil.

"Bisa jadi mungkin, saya cek ke produsen yang biasa, 2-3 tahun lalu produksi alat peraga kampanye, seperti bendera, spanduk, kaos, enggak ada yang bikin di dalam negeri," tegasnya.

Pengunjung berbelanja di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (6/1/2022). Pengelola Blok A Pasar Tanah Abang Jakarta Heri Supriyatna mengatakan pasarnya sudah mulai menggeliat dan terdapat peningkatan transaksi dagang sejak awal Desember 2021 sebesar 75-80 persen jika dibandingkan pada Desember 2020, karena dipengaruhi pelonggaran kebijakan PPKM serta momen mendekati bulan Ramadhan dan Lebaran tahun 2022. Dilokasi menurut Zaki (37) yang berjualan di Blok B Lt. Los F Foto: Pengunjung berbelanja di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (6/1/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Pengunjung berbelanja di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (6/1/2022). Pengelola Blok A Pasar Tanah Abang Jakarta Heri Supriyatna mengatakan pasarnya sudah mulai menggeliat dan terdapat peningkatan transaksi dagang sejak awal Desember 2021 sebesar 75-80 persen jika dibandingkan pada Desember 2020, karena dipengaruhi pelonggaran kebijakan PPKM serta momen mendekati bulan Ramadhan dan Lebaran tahun 2022. Dilokasi menurut Zaki (37) yang berjualan di Blok B Lt. Los F "setiap harinya sudah mulai banyak peningkatan pembelian mulai dari satuan hingga lusinan" jelasnya. Jika melihat kondisi terkini, pedagang yang telah beroperasi di Blok A telah mencapai 80 persen dengan estimasi rata-rata 7-9 ribu pengunjung per hari. Mengenai implementasi protokol kesehatan, dikatakan aturan ini berjalan lancar tanpa kendala. Adapun pengawasan prokes yang paling utama, lanjutnya, ialah penggunaan masker saat berada di dalam gedung."Pedagang juga turut membantu dalam penerapan prokes, mereka pro aktif membantu untuk sama-sama saling mengingatkan. Kami juga masih memasang himbauan-himbauan terkait prokes dalam gedung" tutupnya Heri. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)



Selain industri TPT, Pengusaha sawit nasional optimistis prospek industri minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) pada 2024 akan lebih baik dibandingkan tahun ini. Hal ini seiring dengan perbaikan harga komoditas unggulan ekspor Indonesia ini.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Edi Martono mengungkapkan, sepanjang 2023 industri minyak sawit tidak lebih baik dari tahun lalu, terutama dalam harga.

Dari data Refinitiv, harga CPO diperdagangkan di level MYR 3.741 per ton hari ini, Kamis (2/11/2023). Harga CPO ini meningkat 1,44% dari perdagangan kemarin. Adapun, harga CPO ini mengalami penurunan sebesar 12,03% dari MYR 4.253.

"Sementara kita melihat harga akan bullish pada 2024 karena beberapa faktor, salah satunya adalah El Nino yang kita alami tahun ini memengaruhi produksi untuk tahun depan," kata Edi dalam pembukaan IPOC November 2023 lalu.

Prospek sektor pariwisata juga tak kalah cerah pada 2024. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengungkapkan dalam Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2023/2024 kondisi pariwisata akan kembali pulih seperti masa sebelum pandemi pada 2024.

"Jumlah wisatawan mancanegara tahun depan (2024) 9,5 juta sampai 14,3 juta kunjungan," kata Sandiaga saat membuka Rakornas Kemenparekraf di Trans Luxury Hotel, Bandung, pekan lalu.

Selain berbagai sektor itu, ada juga sektor konstruksi yang diperkirakan membaik pada 2024, sejalan dengan menggeliatnya investasi dan adanya percepatan penyelesaian PSN khususnya IKN Nusantara.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tahun 2024 Padat Agenda Politik, Pengusaha Hotel di Bali Ingatkan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular