
Brasil Blak-blakan Tantangan Kembangkan BBM dari Tebu

Jakarta, CNBC Indonesia - Brasil sebagai negara yang terhitung berhasil dalam memproduksi bioetanol atau Bahan Bakar Nabati (BBN) yang bisa dicampurkan dalam Bahan Bakar Minyak (BBM). Atas hal itu, pihak Brasil membeberkan tantangan yang dihadapi dalam memproduksi bioetanol yang terhitung menjadi yang terbesar di dunia itu.
Executive Director Brazillian Ethanol Cluster (APLA), Flavio Castellari membeberkan, pengembangan bioetanol di Brasil bermula dari pengembangan mesin yang mengolah bioetanol. "Nah, pada mulanya adalah pengembangan mesin etanol. Jadi itulah tantangan besar yang kami hadapi," ujar dia kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Rabu (24/1/2024).
Tantangan lainnya, lanjut Castellari, yakni pemerintah Brasil yang saat ini sudah tidak menggelontorkan subsidi untuk produksi bioetanol di negara tersebut. Dengan begitu, saat ini produk bioeanol di sana diperjualkan seperti pasar bebas yang harganya tidak dikendalikan oleh pemerintah sana.
"Saat ini, kita tidak mendapatkan subsidi apa pun, baik dalam produksi etanol, atau produksi biofuel, dan harganya tidak dikendalikan oleh pemerintah. Jadi seperti pasar bebas saat ini, kita tidak punya subsidi apa pun," bebernya.
Selain itu, Brasil juga menghadapi tantangan kenaikan harga karena produksi bioetanol di negaranya. Hal itu kemudian membuat Brasil harus menurunkan harga bahan bakar untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan karena produksi bioetanol.
"Kami memang terkena dampak kenaikan harga di Brasil. Faktanya, kami menurunkan harga bahan bakar, dan kami akan menurunkan harga bahan bakar Anda menurunkan inflasi karena dampak bahan bakar terhadap harga ladang, dan dalam rantai pasokan, sangat besar," ungkapnya.
Namun, hal tersebut kembali diseimbangkan dengan ekspor produksi gula Brasil, sehingga masalah tersebut bisa teratasi dengan baik. Sebagaimana diketahui, Brasil sendiri memanfaatkan tebu sebagai bahan dasar dalam membuat bioetanol di negara tersebut.
"Kami mempunyai tebu yang cukup untuk memproduksi gula sehingga kami memerlukan gula yang kami ekspor. Brazil saat ini sedang melakukan ekspor gula yang besar," tambahnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Cuma Tebu, Brasil Sukses Sulap Jagung Jadi BBM