
Resesi Seks Nyata Adanya, China Dihantui Krisis Populasi
Populasi China terus menyusut selama dua tahun berturut-turut, dengan penurunan 2,08 juta orang pada 2023.

Seorang wanita dan seorang anak duduk di sebuah taman di Beijing, Cina pada Jumat (12/1/2024). Populasi China terus menyusut selama dua tahun berturut-turut, dengan penurunan 2,08 juta orang pada 2023. (REUTERS/Tingshu Wang)

Total penduduk saat ini mencapai 1,409 miliar, melampaui penurunan 850.000 orang pada 2022, merupakan krisis populasi utama China sejak 1961. Penurunan populasi ini mencerminkan resesi seks dan tantangan demografi yang dihadapi pemerintahan Presiden Xi Jinping dalam menghadapi pelemahan ekonomi China baru-baru ini. (REUTERS/Tingshu Wang)

Menurut Biro Statistik Nasional (NBS), tingkat kelahiran di China mencapai rekor terendah dengan 6,39 kelahiran per 1.000 orang, menurun dari 6,77 pada 2022. Artinya, hanya ada 9,02 juta bayi lahir pada 2023, dibandingkan dengan 9,56 juta pada 2022. (REUTERS/Aly Song/File Foto)

China menghadapi lonjakan kasus Covid-19 di awal tahun lalu setelah pemerintah mencabut pembatasan ketat pada Desember 2022, merusak kondisi yang telah terkendali sejak awal pandemi. Jumlah total kematian tahun lalu di China meningkat 6,6%, mencapai 11,1 juta orang, tingkat kematian tertinggi sejak 1974 selama Revolusi Kebudayaan. (REUTERS/David Kirton/File Foto)

Jumlah kelahiran turun 5,7% menjadi 9,02 juta, dengan tingkat kelahiran mencapai rekor terendah 6,39 kelahiran per 1.000 orang, berbanding dengan 6,77 kelahiran pada 2022. Penurunan ini dipengaruhi oleh kebijakan satu anak yang diterapkan pemerintah dari 1980 hingga 2015. (REUTERS/Tingshu Wang)

Urbanisasi dorong generasi usia produktif menunda atau tidak memiliki anak, biaya hidup tinggi di kota menjadi faktor. Di 2023, tingkat pengangguran muda mencapai rekor tertinggi, sementara upah pekerja kantoran turun, memunculkan ketidaknyamanan untuk mengambil risiko memiliki anak. (REUTERS/Tingshu Wang)

Akibat penyusutan ini, para ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memproyeksikan penurunan populasi China sebesar 109 juta pada tahun 2050. Angka ini tiga kali lipat lebih tinggi dari perkiraan PBB pada 2019, seperti yang dilaporkan oleh Reuters. (AP Photo/Ng Han Guan)

Presiden Xi Jinping blak-blakan menyebut ekonomi China sedang sulit dengan pelemahan bisnis dan kesulitan mencari pekerjaan. Pernyataan ini disampaikan dalam pidato menyambut Tahun Baru 2024, menjadi pengakuan pertama Xi tentang kondisi berat ekonomi sejak menjabat pada 2013. (AP Photo/Ng Han Guan)