Sepanjang 2023, RI Cuan Dagang US$36,9 Miliar

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
Senin, 15/01/2024 11:51 WIB
Foto: Aktivitas Bongkar Muat Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (22/11/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus sepanjang tahun 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan surplus mencapai US$36,93 miliar.

"Secara kumulatif total surplus Indonesia US$36,93 miliar," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Senin (15/1/2024)


Realisasi ini lebih rendah dibandingkan posisi 2022 yang sebesar US$ 54,46 miliar atau artinya turun US$ 17,52 miliar.

Ekspor Indonesia selama 2023 mencapai US$ 258,2 miliar, turun 11,33% dibandingkan 2022 yang sebesar US$ 291,90 miliar.

"Total ekspor pada periode ini mencapai US$ 258,82 miliar atau turun 11,33% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya," ungkapnya.

Foto: Nilai ekspor total dan nonmigas. (Dok. BPS)
Nilai ekspor total dan nonmigas. (Dok. BPS)

Secara lebih rinci, ekspor migas mencapai US$15,92 miliar dan non migas sebesar US$ 242,90 miliar. Kedua kelompok ini alami penurunan dengan masing-masing 0,47% dan 11,96%.

Impor Indonesia selama 2023 alami penurunan sebesar 6,55% menjadi US$ 221,89 miliar. Pada 2022, impor Indonesia mencapai US$237,45 miliar.

"Sepanjang tahun 2023 total impor US$ 221,89 miliar atau turun 6,55% dibandingkan tahun 2022," ujarnya.

Foto: Nilai impor total dan nonmigas kumulatif. (Dok. BPS)
Nilai impor total dan nonmigas kumulatif. (Dok. BPS)

Realisasi impor tersebut meliputi minyak dan gas bumi (migas) yang sebesar US$ 35,83 miliar atau turun 11,35%. Sementara itu non migas turun 5,57% menjadi US$ 186,06 miliar.

"Jika dilihat penggunaannya impor sepanjang 2023 adalah impor tertinggi terjadi pada bahan baku penolong," terang Pudji.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Surplus Neraca Dagang RI April 2025 Susut, Tersisa USD 150 Juta