Ada Ancaman 'Kiamat' Tahu-Tempe, Pengrajin Surati Jokowi

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
03 January 2024 20:40
Suarso (68) menyelesaikan pembuatan tempe di kawasan Jakarta, Rabu (15/12/2021). Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan, ketersediaan kedelai untuk bahan baku tempe dan tahu dalam negeri cukup untuk memenuhi kebutuhan Natal 2021 dan tahun baru 2022. Bahkan, Kemendag memperkirakan pasokan kedelai akan terjaga sampai kuartal I 2022.“Pasokan kedelai dari negara eksportir cukup baik. Saat ini negara produsen tengah memasuki masa panen, sehingga kami optimis pasokan kedelai akan cukup hingga kuartal pertama 2022,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Oke Nurwan dikutip dari website resmi Kementerian Perdagangan.
Namun, ia tak merinci berapa jumlah pasokan kedelai yang tersedia saat ini. Ia hanya menyatakan dengan kecukupan pasokan itu, pihaknya memperkirakan harga kedelai stabil.
Sementara itu berdasarkan data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia pada akhir November 2021 di sekitar USD12,17 per bushels atau setara USD446 per ton, turun dibanding awal Juni 2021 yang tercatat sebesar US$15,42 per bushel setara US$566 per ton.
Foto: Ilustrasi Kedelai (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengrajin tahu-tempe gerah dengan menipisnya stok serta mahalnya bahan baku kedelai di dalam negeri. Kondisi ini kerap berulang dalam beberapa tahun terakhir yang menyebabkan produksi tahu-tempe terganggu.

Bahkan kondisi saat ini, dengan menipisnya stok kedelai, kegiatan produksi tahu-tempe berkurang. Dari 150.000 pengrajin tahu-tempe di seluruh Indonesia, 20%-30% sudah setop produksi. Maka di beberapa pasar, tahu-tempe menjadi langka. 

Para pengrajin menilai hal itu terjadi karena tidak adanya sistem yang jelas dalam pengaturan bahan pokok kedelai. Berbeda dengan beras, gula, bawang hingga minyak goreng dimana pemerintah mengatur stoknya, sedangkan untuk kedelai mengikuti mekanisme harga pasar.

Hal ini yang membuat harga dan stok kedelai tidak diatur harga dan keberadaannya. Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifuddin pun sudah menyurati Presiden Joko Widodo dan jajarannya berulang kali.

Perajin membuat tempe di industri rumahan skala kecil di Jalan Wahid, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa, (15/2/2022). Kenaikan biaya bahan baku utama itu dilaporkan jadi penyebab berhentinya produksi sejumlah industri rumahan tempe dan tahu (CNBC Indonesia/ Muhammad SabkiFoto: Perajin membuat tempe di industri rumahan skala kecil di Jalan Wahid, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa, (15/2/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki
Perajin membuat tempe di industri rumahan skala kecil di Jalan Wahid, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa, (15/2/2022). Kenaikan biaya bahan baku utama itu dilaporkan jadi penyebab berhentinya produksi sejumlah industri rumahan tempe dan tahu (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki

"Saya udah kirim lebih dari 10 surat kepada Jokowi, Menko Perekonomian, DPR, Mendag, Bapanas minta perhatian dan saya minta 1, laksanakan UU itu yang saya minta karena itu perintah. Pemerintah dari Jokowi sampai bawah wajib melaksanakan UU," katanya kepada CNBC Indonesia, Rabu (3/1/2024).

Dasar Aip meminta pemerintah mengatur kedelai ialah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 tentang Cadangan Pangan Pemerintah. Dalam aturan itu pemerintah akan menguasai pengadaan, pengelolaan dan penyaluran 11 bahan pangan pokok demi mengantisipasi krisis pangan, lonjakan harga dan masalah lainnya.

Adapun kesebelas pangan itu ialah beras, jagung, ikan, bawang, cabai, dan daging unggas. Lalu, gula konsumsi, minyak goreng, dan termasuk kedelai. Ditambah adanya Peraturan Bapanas No 14/2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Kedelai Pemerintah. Namun sayangnya, hingga kini pengadaan stok dan harga kedelai masih bergantung pada mekanisme pasar.

"UU perdagangan no 7/2014 juga gitu, Di UU UMKM harus dilindungi, Perpres 48/2016 menugaskan Bulog melaksanakan impor kedelai, Pajale itu prioritas, padi jagung sudah impor oleh Bulog, kedelai tidak padahal itu masuk merujuk Perpres. Termasuk Peraturan Bapanas 2022 itu wajib Bapanas menyiapkan cadangan bapok termasuk kedelai, itu wajib. Namun pemerintah Kementerian manapun gak punya stok kedelai, yang ada beras, bawang, cabai, kalau kedelai gak," tuturnya.

Penyerahan bapok kedelai pada mekanisme pasar terasa bagi pengrajin tahu-tempe ketika stok kedelai jarang di pasaran. Padahal ini bisa diantisipasi jika pemerintah mau mengatur kedelai dalam wewenangnya.

"Ini salah pemerintah karena pemerintah gak mau melaksanakan UU, UU Pangan No 18/2012 bahwa bapok itu harus dikuasai, dikelola pemerintah dan bahan pokok ada 9 macam seperti beras, gula, minyak kedelai bawang merah dan sebagainya. Kalau lain semua dikelola pemerintah, kedelai bebas sesuai pasar," sebut Aip.


(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Bersiap Dilanda 'Kiamat' Tahu-Tempe, Tanda-Tandanya Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular