Kabar Baik! Inflasi Global Reda di 2024, Nasib RI Gimana?

Hadijah Alaydrus & Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
27 December 2023 09:55
A kilogram of cheese is pictured next to 7,500,000 bolivars, its price and the equivalent of 1.14 USD, at a mini-market in Caracas, Venezuela August 16, 2018. It was the going price at an informal market in the low-income neighborhood of Catia. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins   SEARCH
Foto: Ilustrasi inflasi global. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar baik muncul dari ranah global. Sejumlah analis dan ekonom global memperkirakan laju inflasi menjinak pada tahun depan, seiring dengan turunnya harga komoditas.

Ekonom Goldman Sachs memperkirakan inflasi inti, di luar makanan dan energi, di negara-negara yang mengalami lonjakan harga setelah Covid a.l. AS, Eropa dan beberapa negara berkembang, berada di level 2,2% secara tahunan pada tiga bulan yang berakhir pada November 2023.

"Ekonom kami memperkirakan penurunan inflasi tahun ini akan berlanjut pada tahun 2024: inflasi inti berurutan diperkirakan turun dari 3% saat ini ke kisaran rata-rata 2-2,5% di seluruh G10 (tidak termasuk Jepang)," ungkap analis Goldman, dikutip dari Wall Street Journal dan CNBC Internasional.

Michael Saunders, Senior Penasihat Oxford Economics, berharap inflasi mencapai 1,3% di kuartal keempat 2024 untuk zona Euro dan 2,7% untuk Inggris.

Amerika Serikat (AS) telah merilis data Personal Consumption Expenditure (PCE) yang jauh melandai dibandingkan periode sebelumnya. Angka inflasi yang membaik ini lebih rendah dibandingkan perkiraan dan meningkatkan optimisme investor bahwa bank sentral AS (The Fed) akan menurunkan biaya pinjaman tahun depan.

Berdasarkan perangkat CME FedWatch, survei pelaku pasar berekspektasi bahwa The Fed akan melakukan cut rate perdananya pada Maret 2023 sebesar 25 basis poin (bps) ke level 5-5,25%.

Lantas, bagaimana nasib inflasi di Indonesia?

Bank Indonesia (BI) juga telah mematok target inflasi tahun depan di kisaran 1,5% sampai dengan 3,5%, turun dari sasaran inflasi pada tahun ini sebesar 2%-4%. Meskipun potensi inflasi akan menyentuh batas atas di level 3,2% pada tahun depan karena tekanan harga energi dan pangan global akibat konflik Ukraina-Rusia serta Israel-Palestina, dan el-nino.

"Kami perkirakan tahun depan juga masih akan terkendali meskipun agak sedikit meningkat karena memang harga energi dan pangan global, tapi masih terkendali dalam kisaran 2,5% plus minus 1%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.

Sementara itu, pemerintah Indonesia pun percaya diri inflasi akan mampu terkendali di bawah 3%, yakni di level 2,8%, sebagaimana ditetapkan dalam asumsi makro APBN 2024. Meski begitu, pemerintah turut mengakui efek El Nino tahun depan berpotensi mengganggu upaya pengendalian inflasi.

Untuk mengantisipasi hal itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp108,8 triliun untuk ketahanan pangan dalam APBN 2024 yang terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp89,6 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp19,2 triliun.

"Dan kita juga berikan APBN, dana untuk Bulog dan Bapanas untuk stabilisasi harga pangan, terutama saat masa-masa rawan akibat perubahan iklim seperti El Nino," kata Sri Mulyani saat konferensi pers APBN September lalu.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article APBN Ciptakan Ekonomi Inklusif, Turunkan Angka Kemiskinan RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular