
Perdana! Akhirnya RI Punya BBM Bensin Campuran Tebu

Makin Diminati Warga
Riva mengatakan masyarakat Indonesia semakin sadar akan pentingnya penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang lebih ramah lingkungan.
Pertumbuhan konsumsi Pertamax Green 95 ini menunjukkan adanya shifting atau perpindahan konsumen dari yang mengonsumsi BBM biasa seperti Pertamax (RON 92) ke Pertamax Green 95 yang lebih "hijau".
"Ini merupakan hal yang perlu kita syukuri karena ini juga menandakan bahwa adanya shifting dan juga adanya mindset di masyarakat yang mulai peduli dengan bahan bakar yang memang lebih ramah lingkungan," ungkapnya kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Selasa (5/12/2023).
"Memang konsumen yang mengkonsumsi Pertamax Green 95 ini merupakan switching dari konsumen Pertamax 92 yang memang mulai mengakui dan juga mulai berpikir untuk switching ke energi yang lebih baik, dan tentu saja juga bisa memberikan dampak driving experience yang lebih baik," bebernya.
Riva menyebutkan bahwa saat ini penjualan Pertamax Green 95 tercatat telah mencapai 5.000 liter per hari atau sekitar 150.000 liter atau 150 kilo liter (kl) per bulan.
Jumlah ini diperkirakan akan semakin meningkat pada tahun depan. Diperkirakan, pada 2024 penjualan Pertamax Green akan naik 2-3 kali lipat dari penjualan saat ini.
SPBU Penyedia Pertamax Green 95
Saat ini, Pertamax Green 95 sudah dijual di 17 SPBU di wilayah Surabaya dan Jakarta. Rincinya, ada 5 SPBU di Jakarta yang menjual Pertamax Green 95 yakni SPBU MT Haryono, Fatmawati 1, Fatmawati 2, Lenteng Agung, dan Kebayoran Lama.
Sedangkan, terdapat 12 SPBU di Surabaya yang menjual Pertamax Green 95 yakni di Jemursari, Soetomo, Mulyosari, Merr, Ketintang, Karang Asem, Mastrip, Citra Raya Boulevard, Juanda, Buduran, dan dua SPBU lainnya.
Dengan begitu, Riva menyebut, perluasan penjualan Pertamax Green 95 akan dilakukan secara bertahap. Dia mengungkapkan pada tahun 2024 mendatang, produk Pertamax Green 95 akan diperluas di wilayah Jakarta dan Jawa Timur.
"Untuk Pertamax Green 95 ini, ini nanti di tahun 2024, ini kita akan perluas di Jakarta dan sekitarnya, dan juga Jawa Timur dan sekitarnya," ujar Riva kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, dikutip Rabu (6/12/2023).
Kemudian, Riva mengatakan ke depannya pada tahun 2025 hingga awal tahun 2026, produk Pertamax Green 95 diharapkan akan tersebar di seluruh Jawa.
Bisa Tekan Impor BBM
Kepala Center of Food, Energy, and Sustainable Development INDEF, Abra Talattov mengungkapkan bahwa penggunaan bioetanol sebagai campuran BBM bisa mengurangi jumlah impor BBM di dalam negeri.
Apalagi, saat ini Indonesia masih ketergantungan dengan impor BBM untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Tidak hanya itu, pemanfaatan bioetanol merupakan wujud Indonesia mulai melakukan transisi menuju energi yang lebih bersih.
"Dengan adanya inovasi bioetanol ini, sebetulnya ini menjadi salah satu terobosan untuk bisa mendiversifikasi sumber energi kita, khususnya dari sumber energi terbarukan," ucap Abra kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Jumat (8/12/2023).
Ditambah, Abra menyebut, Indonesia terus menerus mengalami kenaikan jumlah impor BBM. Dalam catatannya, sejak Januari 2023 hingga Agustus 2023 volume impor BBM sudah naik, sebut saja, Pertamax (RON 92) sudah mencapai kenaikan 4,5%.
[Gambas:Video CNBC]
