
Putin Pening, Tentara Rusia Diserang Wabah Demam Tikus

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasukan Rusia yang bertempur di wilayah Kharkiv di Ukraina sedang menghadapi wabah "demam tikus" yang memengaruhi efektivitas tempur para prajurit. Hal ini disampaikan melalui laporan militer Ukraina pada Selasa (19/12/2023).
Dalam sebuah unggahan di Telegram, direktorat intelijen militer Ukraina (GUR) melaporkan bahwa demam tikus telah menyebar ke seluruh jajaran pasukan Rusia "karena kurangnya pasokan pakaian musim dingin dan kurangnya perawatan medis." Unggahan tersebut tidak menunjukkan berapa banyak tentara yang diyakini sakit.
Penyakit menular yang tampaknya dijelaskan oleh Ukraina adalah sejenis hantavirus. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), penyakit yang berpotensi fatal ini disebabkan ketika seseorang terinfeksi sejenis bakteri yang dibawa oleh hewan pengerat.
"Penyakit ini bersifat virus dan ditularkan ke manusia melalui hewan pengerat-melalui kontak langsung dengan patogen tersebut, dengan menghirup debu kotoran tikus atau dengan memasukkannya ke dalam makanan yang dikonsumsi manusia," tulis GUR, seperti dikutip Newsweek.
Departemen intelijen Ukraina menambahkan bahwa para komandan Rusia kemungkinan besar mengabaikan pasukan yang sakit, mengira mereka berusaha menghindari pertempuran.
"Keluhan mengenai demam dari personel tentara Rusia yang terlibat dalam perang melawan Ukraina diabaikan oleh komando, yang menganggap keluhan tersebut sebagai manifestasi lain dari penghindaran partisipasi dalam operasi tempur," tulis GUR.
GUR menulis bahwa wabah demam tikus terjadi di dekat kota Kupyansk di Oblast Kharkiv, dan sebagai akibatnya kemampuan tempur orang-orang Rusia yang sakit telah "berkurang secara signifikan".
Gejala Demam Tikus
Gejala demam tikus antara lain sakit kepala parah, ruam, demam, tekanan darah rendah, nyeri sendi dan bengkak, mual dan muntah. GUR mengatakan penyakit ini sering kali menyerupai flu biasa pada tahap awal.
"Karena penyakit ini menyerang ginjal, seseorang yang terinfeksi demam tikus akan mengalami nyeri pinggang yang hebat dan kesulitan buang air kecil," kata GUR.
Situs web CDC menunjukkan bahwa jika tidak diobati, hantavirus dapat menyebabkan orang yang terinfeksi mengalami syok dan menderita gagal ginjal akut.
Meskipun laporan GUR mengatakan militer Rusia di wilayah sekitar Kupyansk telah dikompromikan karena demam tikus, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan awal pekan ini bahwa pasukannya di wilayah tersebut telah berhasil dalam bentrokan dengan militer Kyiv.
Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin mengatakan Ukraina telah kehilangan 640 tentara, dua tank dan sebuah kendaraan tempur infanteri Bradley (IFV) dalam pertempuran 24 jam. Jumlah tersebut termasuk lebih dari 60 tentara yang hilang di dekat Kupyansk dalam satu hari.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tentara Ukraina Sebut Tentara Rusia Bukan Manusia
