Internasional

Tentara Ukraina Sebut Tentara Rusia Bukan Manusia

sef, CNBC Indonesia
09 August 2023 12:05
Kendaraan artileri self-propelled Rusia, tank dan kendaraan militer berkumpul di jalan Tverskaya menuju Lapangan Merah selama latihan untuk parade militer Hari Kemenangan di Moskow, Rusia, Rabu (4/5/2022). Pawai akan berlangsung di Lapangan Merah Moskow pada Mei 9 untuk merayakan 76 tahun kemenangan dalam Perang Dunia II. (AP Photo/Alexander Zemlianichenko)
Foto: Tentara Rusia (AP Photo/Alexander Zemlianichenko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tentara Ukraina menyebut tentara Rusia bukan manusia. Hal ini setidaknya disampaikan juru bicara militer yang juga jurnalis Sarah Ashton-Cirillo.

Mengutip Russia Today (RT), Cirillo memosting sebuah klip berdurasi 21 detik di media sosial X, yang dulunya bernama Twitter. Namun pernyataan itu bukan untuk menyangjung melainkan mencemooh pasukan Presiden Vladimir Putin.

Ia menyinggung perbedaan jelas antara tentara Ukraina dan tentara Kremlin. Sementara Ukraina berjuang untuk kebebasan, kata dia, tentara Rusia berjuang untuk tirani dan kediktatoran.

"Kami adalah manusia, dan orang-orang itu pasti bukan," cemoohnya dikutip Rabu (9/8/2023).

"Kemuliaan bagi Ukraina," ujarnya lagi.

Cirillo sendiri adalah transgender dengan nama asli Michael Cirillo. Ia melakukan perjalanan ke Ukraina pada Maret 2022 tak lama setelah dimulainya konflik dengan Rusia.

Ia pertama bekerja sebagai reporter dan kemudian mendaftar sebagai petugas medis tempur Ukraina. Wartawan itu sekarang menjadi pembawa acara program berita yang disponsori negara 'Russia Hates the Truth', yang mengklaim memerangi "propaganda Rusia", dan dianggap media Moskow "juru bicara".

Sebelumnya, Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Aleksey Danilov, juga mengeluarkan pernyataan kontroversial soal Rusia. Ia menyebut orang Rusia sebagai Asia dan menegaskan perbedaan utama antara Kyiv dan mereka adalah kemanusiaan.

Namun sayangnya tak ada penjelasan mengapa Asia dibawa-bawa dalam pernyataan tersebut. Termasuk apakah ini mengandung isu rasisme atau tidak.

Sementara itu, di medan perang Selasa, pasukan Putin kembali menyerang wilayah timur Ukraina dengan rudal. Dua serangan menghancurkan bangunan di Pokrovsk di wilayah Donetsk.

Pejabat Ukraina menyebut setidaknya sembilan orang tewas termasuk lima warga sipil. Dalam laporan CNN International disebutkan sebanyak 82 orang terluka, termasuk dua anak.

Mengutip CNBC International, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan serangan itu terjadi di bangunan tempat tinggal. Namun salah satu pejabat menjadi korban yakni Wakil Kepala Layanan Darurat Negara di Donetsk, Andriy Omelchenko.

Operasi balas dendam Ukraina sendiri kini berpusat di sepanjang garis depan yang diduduki Rusia, di wilayah Zaporizhzhia. Platform media Ukraina Ukrinform melaporkan Rusia menghalau pasukan Ukraina dengan ranjau, parit anti tank, dan beton.

Yang lain mengatakan tentara Ukraina terus mempertahankan posisi mereka di Bakhmut. Namun Rusia menyerang dengan 508 serangan, termasuk dari mortir dan peluncur roket, selama 24 jam terakhir.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tentara Rusia Tolak Perintah Jihad Putin, Tak Mau Bunuh Diri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular