
Telkom Raih Most Excellence GCG Implementation

Jakarta, CNBC Indonesia - Media ekonomi terbesar dan terintegrasi CNBC Indonesia menggelar CNBC Indonesia Awards 2023 dengan mengusung tema 'Maintaining Optimism Amid Uncertainty'. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi kepada berbagai sektor usaha dan industri yang memiliki andil dalam membawa dampak positif terhadap kemajuan ekonomi tanah air ini.
Untuk kategori Most Excellence Good Corporate Governance Implementation, CNBC Indonesia Awards 2023 diberikan kepada PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Telkom dinilai berhasil menerapkan Good Corporate Governance (GCG) dengan baik berdasarkan lima prinsip yakni transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kesetaraan dan kewajaran.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin kepada Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah dalam CNBC Indonesia Awards 2023, Rabu (13/12/2023).
Diketahui penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau GCG penting dilakukan oleh tiap perusahaan. Adapun penerapan prinsip-prinsip GCG pada BUMN memiliki tujuan untuk mengoptimalkan nilai BUMN agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional, sehingga mampu mempertahankan keberadaannya dan hidup berkelanjutan untuk mencapai maksud dan tujuan BUMN.
Kemudian mendorong pengelolaan BUMN secara profesional, efisien, dan efektif, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian Organ Persero/Organ Perum. Lalu mendorong agar Organ Persero/Organ Perum dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial BUMN terhadap Pemangku Kepentingan maupun kelestarian lingkungan di sekitar BUMN.
Selanjutnya meningkatkan kontribusi BUMN dalam perekonomian nasional serta meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan investasi nasional.
Prinsip-prinsip umum GCG antara lain, transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, dan kewajaran. PT Telkom telah menerapkan GCG dengan baik berdasarkan lima prinsip yakni transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kesetaraan dan kewajaran.
Dalam prinsip keterbukaan, Telkom memberikan lengkap dan transparan yaitu materi dan informasi mengenai kinerja dan kondisi keuangan yang transparan dan mudah diakses oleh pemegang saham.
Kemudian prinsip akuntabilitas, Telkom memiliki panduan yang jelas untuk para Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Komite-Komite, dan Sekretaris Perusahaan yang berisi fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban. Telkom melaksanakan mekanisme check and balances kewenangan dan peran dalam pengelolaan Perusahaan. Selain itu juga adanya indikator performa dan target operasional yang jelas sebagai panduan.
Dalam prinsip tanggung jawab, Telkom telah mematuhi Undang-Undang dan/atau peraturan perpajakan, persaingan yang sehat, hubungan industrial, kesehatan dan keselamatan kerja, standar penggajian, dan peraturan terkait lainnya. Telkom pun memiliki mekanisme dan prosedur yang mengatur dan mengevaluasi kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta menerapkan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
Memiliki fungsi pengelola Legal and Compliance yang bertugas untuk memastikan pemenuhan seluruh ketentuan peraturan dan perundangan. Telkom menjalankan profesionalisme di dalam perusahaan tanpa benturan kepentingan dan bebas dari pengaruh tekanan pihak lain yang tidak sesuai dengan regulasi serta bertentangan dengan prinsip korporasi yang sehat untuk memenuhi prinsip independensi.
Di antaranya adalah dengan mencantumkan aturan-aturan/wewenang pengambilan keputusan korporasi dalam Board Manual maupun Anggaran Dasar Perusahaan yang menekankan pada independensi.
Sebagai kebijakan tambahan dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang berorientasi pada prinsip independensi, seperti kebijakan transaksi benturan kepentingan, larangan donasi partai politik, dan larangan hubungan afiliasi.
Terakhir, dalam prinsip kesetaraan dan kewajaran Telkom memegang teguh untuk memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan menghormati hak pemegang saham minoritas.
Telkom juga melarang praktik insider trading serta menerapkan manajemen kinerja berdasarkan Balanced Scorecard. Dalam pengadaan barang, Telkom mengacu pada ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Penerapan GCG Telkom juga sudah memenuhi prinsip-prinsip pengelolaan Otoritas Jasa Keuangan. Di mana terdapat delapan prinsip dalam implementasi tersebut dan sudah dituntaskan oleh Telkom.
Adapun delapan prinsip implementasi GCG OJK antara lain meningkatkan nilai penyelenggaraan rapat umum pemegang saham (RUPS), meningkatkan kualitas komunikasi perusahaan terbuka dengan pemegang saham atau investor, dan memperkuat keanggotaan dan komposisi dewan komisaris.
Kemudian meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan komisaris, memperkuat keanggotaan dan komposisi direksi, meningkatkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab direksi, meningkatkan aspek tata kelola perusahaan melalui partisipasi pemangku kepentingan, dan meningkatkan keterbukaan informasi.
Implementasi GCG Telkom memiliki nilai yang sangat baik. Ini berdasarkan hasil penilaian ACGS yang diselenggarakan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD), Telkom berhasil mempertahankan predikat "Very Good" selama 3 (tiga) tahun terakhir. Implementasi GCG Telkom telah berhasil membawa perusahaan mendapatkan apresiasi dari the 13th IICD Corporate Governance Award 2022.
Telkom ikut serta dalam pemeringkatan ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) yang merupakan parameter pengukuran praktik Tata Kelola yang diinisiasi oleh ASEAN Capital Market Forum (ACMF). Parameter yang digunakan pada ACGS dibuat berdasarkan prinsip OECD dan diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor kepada perusahaan-perusahaan listing di ASEAN.
Telkom juga meraih The Best State-Owned Enterprise pada kategori Top 50 Emiten dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar. Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) sebagai bentuk penghargaan kepada perusahaan yang telah mampu mengimplementasikan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
Selanjutnya rekomendasi IICD dari hasil penilaian ACGS 2022 terhadap implementasi GCG di Telkom dilaporkan bersama dengan tindak lanjutnya oleh Telkom kepada Keasdepan Bidang Manajemen Risiko dan Kepatuhan Kementerian BUMN.
Kinerja Telkom Hingga September 2023 Cemerlang
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mencatat, per September 2023, Telkom membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 2,2% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 111,2 triliun.
Selama sembilan bulan tahun 2023, Telkom membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp111,2 triliun atau tumbuh 2,2% yoy. Pendapatan Telkom didorong oleh segmen pendapatan data, internet & layanan TI yang tumbuh sebesar 4,8% YoY menjadi Rp63,4 triliun.
Raihan pada segmen tersebut ditopang oleh pertumbuhan yang berkelanjutan dari pendapatan data seluler dan internet yang tumbuh sebesar 5,3% yoy. Kemudian daya tarik yang kuat pada layanan data seluler, lalu lintas data seluler membuat trafic meningkat sebesar 9,3% yoy menjadi 12.944 petabyte.
Segmen fixed broadband IndiHome tumbuh sebesar 4,3% yoy menjadi Rp21,8 triliun pada periode tersebut. Dalam sembilan bulan pertama 2023, pelanggan IndiHome tumbuh sekitar 589 ribu tambahan pelanggan yang berasal dari pelanggan residensial dan enterprise.
Sementara itu pendapatan SMS, Telepon Tetap dan Seluler turun 20,8% yoy menjadi Rp10,8 triliun karena transisi berkelanjutan dari aplikasi lama ke data. Pendapatan interkoneksi tumbuh sebesar 7,8% yoy menjadi Rp6,6 dan pendapatan Jaringan dan Jasa Telekomunikasi Lainnya meningkat 12,2% yoy menjadi Rp8,6 triliun, didorong oleh pendapatan sewa menara serta pertumbuhan bisnis jaringan.
Telkom juga mencatat EBITDA sebesar Rp 59,1 triliun dengan EBITDA marjin 53,1%, meningkat dari 52,2% pada semester pertama 2023. Sedangkan dari sisi beban perseroan, terdapat penurunan biaya depresiasi dan amortisasi sebesar 3,7% secara tahunan menjadi Rp24,1 triliun serta penurunan biaya pemasaran sebesar 6,9% secara tahunan menjadi Rp 2,6 triliun.
Sementara itu, laba bersih tumbuh 17,6% secara tahunan menjadi Rp 19,5 triliun selama periode tersebut.
(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Raih Most Compliant Company in GCG Principle