Tarif Internet, Listrik & Bensin Paling Bebani Hidup Warga RI

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Selasa, 12/12/2023 15:00 WIB
Foto: Sejumlah kendaraan antre untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi di SPBU kawasan Jakarta, Rabu (1/3/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 20 komoditas dengan kenaikan tingkat konsumsi tertinggi sepanjang 2022. Data ini terekam dalam Survei Biaya Hidup (SBH) 2022.

Survei Biaya Hidup (SBH) 2022 adalah survei pengeluaran konsumsi rumah tangga di daerah perkotaan (urban area) dan pedesaan (rural area) untuk mendapatkan pola konsumsi masyarakat sebagai bahan penyusunan diagram timbang dan paket komoditas yang baru dalam penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK).

Survei ini memperhitungkan biaya konsumsi baik makanan, minuman, bensin hingga pulsa handphone.


Komoditas ini diperhitungkan dalam diagram timbang merupakan pembobotan atau persentase nilai konsumsi setiap jenis barang/jasa yang masuk ke dalam paket komoditas terhadap nilai konsumsi subkelompok, kelompok, dan total. Pembentukan diagram timbang dilakukan setelah pembentukan paket komoditas dan pengumpulan data harga tahun dasar.

Dari 20 komoditas yang dicatat BPS, ada tiga komoditas yang memiliki nilai bobot konsumsi dengan kenaikan tertinggi, yakni biaya langganan Internet sebesar 1,40%, listrik sebesar 0,92% dan bensin 0,65%. Sementara itu, posisi selanjutnya ditempati minyak goreng 0,47% dan sigaret kretek mesin 0,45% di urutan keempat dan kelima.

BPS juga merekam 20 komoditas dengan nilai bobot konsumsi terendah. Adapun, tiga terendah a.l. sewa rumah, kontrak rumah dan tarif pulsa ponsel masing-masing 1,70%, 1,31% dan 0,38%.

Foto: Survei Biaya Hidup 2022 (Dok. BPS)
Survei Biaya Hidup 2022 (Dok. BPS)

(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pemerintah Batal Beri Diskon Tarif Listrik 50%, Ini Alasannya!