BPS Catat Harga BBM Non Subsidi Alami Deflasi 2 Bulan Beruntun

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
01 November 2024 09:34
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rilis Badan Pusat Statistik (BPS), Jumat (1/11/2024). (CNBC Indonesia/Arrijal Rachman)
Foto: Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rilis Badan Pusat Statistik (BPS), Jumat (1/11/2024). (CNBC Indonesia/Arrijal Rachman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia mengalami inflasi 0,08% (month to month/mtm) pada Oktober 2024. Namun, kenaikan inflasi ini bisa diredam sejalan dengan penurunan harga bensin dan tarif angkutan udara yang mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,06% dan 0,01%.

"Untuk komoditas bensin deflasi telah terjadi 2 bulan berturut-turut," ungkap Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti, dalam rilis BPS, Jumat (1/11/2024).

Khusus untuk deflasi bensin, dia mengemukakan deflasi terjadi selama dua bulan beruntun, seiring dengan penyesuaian harga BBM nonsubsidi yang dilakukan Pertamina dan sejalan dengan tren penurunan di pasar global.

Dari data BPS, sepanjang Oktober, Pertamax mengalami penurunan sebesar 6-7% atau Rp 800 - Rp 900 per liter. Kemudian, Pertamax Turbo mengalami penurunan 8-9% atau Rp 1.200 - Rp 1.250 per liter. Kemudian, Pertamina Dex mengalami penurunan 9-10% atau Rp 1.300 - Rp 1.450 per liter dan Dexlite mengalami penurunan 9-10% atau Rp 1.200 - Rp 1.450 per liter.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luhut Ungkap Sumber Bahan Bakar Baru, Bisa Gantikan BBM!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular