
Anies Sindir Investasi di RI Medioker, Begini Katanya

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon Presiden (capresP RI) Anies Baswedan mengatakan, industrialisasi di dalam negeri harus diperluas. Untuk itu, ke depan dia berencana memacu reindustrialisasi di Tanah Air. Dia pun menyoroti kinerja investasi di RI yang sampai ribuan triliun dengan pertumbuhan yang biasa-biasa saja dan justru tak menyerap banyak tenaga kerja.
Hal itu disampaikan Anies dalam Dialog APINDO - Capres 2024 Roadmap Perekonomian Indonesia 2024-2029 di Jakarta, Senin (11/12/2023).
Menurutnya, investasi saat ini belum maksimal memberikan peluang untuk penyerapan tenaga kerja.
"Industrialisasi itu mau didorong diperluas. Kami lihat, kontribusi manufaktur pada PDB itu turun. Dalam hitungan kami, kami ingin kembalikan ke 22-23% di ujung tahun 2029," katanya.
"Maka yang ingin dilakukan adalah reindustrialisasi, khususnya sektor padat karya. Tahun 2022 investasi sudah Rp1.200 triliun. Tapi penyerapan tenaga kerja per triliun investasi turun," tambah Anies.
Karena itu lah, ujarnya, saat ini kondisi yang ada, investasi meningkat tapi pertumbuhannya medioker, penciptaan lapangan kerja turun.
Dia pun berjanji ingin mendorong masuknya investasi asing terutama di sektor-sektor penyerapan tenaga kerja.
"Kami ingin dorong industrialisasi," ujarnya.
"Lalu hilirisasi, ini jangan cuma satu sektor nikel saja, tapi ke sektor lain. Kita perlu ekspansi free trade agreement (FTA). Harapannya bisa membuka pasar baru untuk ekspor yang kita kerjakan. Maka kita bisa dorong industrialisasi," papar Anies.
Komoditas, sebutnya, mempunyai ruang yang sangat besar untuk dilakukan industrialisasi.
"Seperti coklat di Sulawesi Selatan, itu banyak sekali yang keluar tanpa nilai tambah. Kalau dorong digitalisasi di pertanian, perkebunan itu kita bisa ada nilai tambahnya absorb di domestiknya, daripada ekspornya," cetus Anies.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Survei: Hampir 80% Pengusaha RI Ngaku Penjualan Drop
