Bayar Tol Gak Perlu Antre dan Buka Kaca, Begini Caranya

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
05 December 2023 18:20
Infografis, Mengenal MLFF, Bayar Tol Tanpa Berhenti
Foto: Infografis/ Tol MLFF/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tengah melakukan uji coba teknologi Multi Lane Free Flow (MLFF) atau sistem pembayaran tol tanpa henti di Tol Bali-Mandara saat ini. Pemerintah bisa memilih tiga skema dalam penerapan MLFF.

Adapun untuk uji coba pertama menggunakan sistem berbasis Global Navigation Satelit System (GNSS) yakni menggunakan telpon genggam melalui aplikasi. Namun, ke depan bisa jadi penerapan MLFF tanpa perlu menggunakan telepon genggam.

"Ada tiga opsi, bisa pakai OBU (on board unit), bisa pakai GNSS, bisa pakai single tiket. Kenapa kita kasih 3 alternatif, karena di Indonesia adalah pengguna IT, kita belum pengembang IT. Ada yang sudah mampu gunakan gadget ada yang belum. Kendaraan komersial itu kan sopirnya ganti ganti," kata Vice President ITS Indonesia, Resdiansyah di kantor Roatex, Selasa (15/12/2023).

Jalan Tol Bali-Mandara akan menggunakan sistem transaksi Tol Non Tunai Nirsentuh Multi Lane Free Flow (MLFF) pada Juni 2023. (Dok. Kementerian PUPR)Foto: Jalan Tol Bali-Mandara akan menggunakan sistem transaksi Tol Non Tunai Nirsentuh Multi Lane Free Flow (MLFF) pada Juni 2023. (Dok. Kementerian PUPR)
Jalan Tol Bali-Mandara akan menggunakan sistem transaksi Tol Non Tunai Nirsentuh Multi Lane Free Flow (MLFF) pada Juni 2023. (Dok. Kementerian PUPR)

Lebih lanjut ia menilai untuk penggunaan kendaraan komersial seperti truk lebih baik memakai OBU fisik yang dibeli perusahaan. Otomatis siapa pun drivernya bukan menjadi halangan dalam penggunaan sistem MLFF ini.

"Bagi orang yang jarang menggunakan tol bisa pakai single ticket, jadi variasinya itu. Nanti pelan-pelan ke depan kita lihat mana yang paling cocok. Dengan alternatif ini akan memudahkan kita untuk mengimplementasi ini. Kalau di Eropa confirm OBU karena semua perusahaan sudah dikenalkan dari awal dan OBU paling efektif," sebut Resdiansyah.

Pemilihan terkait penggunaan unit bakal dikembalikan kepada konsumen. Jika bersedia menggunakan OBU bakal perlu merogoh kocek lagi untuk membeli unitnya.

"Kalau di Indonesia orang gak mau bayar lagi. Makanya kalau download aplikasi gratis kenapa harus bayar OBU. Tapi bagi komersial, kalau saya pribadi, yang menengah ke atas, saya lebih pilih OBU, jujur, daripada HP, karena HP saya gunakan untuk kerja untuk apa. Saya akan pilih OBU," ujarnya.


(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Kiamat' Mesin Tapping Tol di RI Makin Dekat, Diramal 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular