Kemenkop UKM Soroti Bengkel Motor Listrik, Bilang Begini

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
29 November 2023 16:35
Suasana pengunjung menghadiri pameran Inabuyer EV Expo 2023 di Smesco Exhibition Hall, Jakarta, (29/11/2023). Pameran ini berlangsung 28-30 November 2023 di Smesco Exhibition Hall, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Suasana pengunjung menghadiri pameran Inabuyer EV Expo 2023 di Smesco Exhibition Hall, Jakarta, (29/11/2023). Pameran ini berlangsung 28-30 November 2023 di Smesco Exhibition Hall, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekretaris Deputi Bidang Usaha Kecil Menengah Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Koko Haryono mengungkapkan, pelaku UMKM membutuhkan ketersediaan bengkel hingga stasiun pengisian daya baterai (charging station) motor listrik yang memadai. Dia pun meminta ada sosialisasi lebih intens terkait keberadaan bengkel dan charging station motor listrik.

"Orang yang beli motor listrik atau teman-teman UMKM yang beli motor listrik perlu ada jaminan ya. Ketika dia beli motor listrik bagaimana servis-nya, kemudian charging station seperti apa. Itu perlu dilakukan sosialisasi lebih intens," kata Koko dalam acara EV Expo 2023 hari kedua, Rabu (29/11/2023).

Selain itu, dia mengkhawatirkan, pelaku UMKM justru belum mendapat informasi memadai soal motor listrik bersubsidi. Sehingga, yang dibeli justru yang harganya lebih mahal tanpa subsidi.

"Yang kita khawatirkan, harga motor listrik cenderung lebih mahal, mungkin belum terinfokan ada beberapa brand tertentu yang memang murah dan subsidi pemerintah sangat besar," sebutnya.

"Pendekatan untuk promosinya dan edukasi kepada teman-teman UMKM saya rasa perlu ditambahkan lagi," kata Koko.

Tren Baru

Di sisi lain, Koko menyebut, saat ini ada tren di mana wirausaha muda mengalihkan pola bisnisnya menjadi lebih ramah lingkungan. Salah satunya ke industri kendaraan listrik.

"84% wirausaha muda saat ini sudah tertarik pada bisnis ramah lingkungan, 58% memulai bisnis untuk memperbaiki lingkungan, dan 56% memproduksi pakaian ramah lingkungan, produk rendah karbon, serta sistem pengurangan limbah. Data ini berdasarkan riset yang dijalankan oleh Kemenkop UKM dan UNDP pada tahun 2021," paparnya.

"Kendaraan listrik diyakini merupakan salah satu solusi atas permasalahan polusi udara dan semakin menipisnya jumlah bahan bakar fosil global. Selain dibuatkan kebijakan untuk mendorong peningkatan penjualan kendaraan listrik, diharapkan juga sebagai moda transportasi utama," ujar Koko.

Karena itu, dia berharap, kebijakan pengembangan industri dan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) menjadi program yang strategis.

"Bukan hanya mendorong perkembangan teknologi dan industri dalam negeri tetapi juga berkaitan erat dengan paradigma baru pembangunan ekonomi hijau dan berkelanjutan," pungkasnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kuota Motor Listrik Subsidi Rp 7 Juta/ KTP Sisa Segini, Mau?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular