Penerimaan Cukai Turun 13,6%, Jadi Rp 221 T di Oktober

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
24 November 2023 15:26
Menteri Keuangan Sri Mulyani Memberi Keterangan di Konferensi Pers APBN KITA Edisi November 2023
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Memberi Keterangan di Konferensi Pers APBN KITA Edisi November 2023

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp 220,8 triliun per Oktober 2023.

Sri Mulyani mengungkapkan kinerja penerimaan ini mencapai 72,8% dari target yang ditetapkan di dalam APBN. Namun, Sri Mulyani menambahkan kinerja ini turun 13,6% secara tahunan (yoy) yang dipicu penurunan cukai dan bea keluar.

"Bea cukai mengalami tekanan, terutama dari bea masuk yang kalau kita lihat di sini mencapai Rp 41,4 triliun, itu 87,1% dan tumbuhnya tipis 1,8%," ungkapnya dalam konferensi pers APBN Kita Edisi November 2023, Jumat (24/11/2023).

Dia menegaskan impor yang terkontraksi 7,8%, tetapi bea masuk yang masih tumbuh 1,8% disebabkan oleh kurs dolar yang menguat dan tarif efektif yang masih sedikit naik sebesar 1,4%.

Hingga saat ini, impor komoditas utama yang masuk cukup besar ke dalam negeri adalah impor kendaraan roda 4 dan beras. Sementara itu, suku cadang dan mesin mengalami penurunan.

Sementara itu, penerimaan bea keluar turun cukup dalam hingga 74,4% pada Oktober 2023. Bea keluar hingga Oktober mencapai Rp 9,7 triliun atau 94,7% dari target APBN.

Sri Mulyani mengungkapkan kondisi ini dipicu oleh penurunan bea keluar produk sawit hingga 81,9% (yoy), dipengaruhi penurunan harga meskipun volumenya tumbuh.

Kemudian bea keluar tembaha juga turun 31% dipengaruhi oleh turunnya ekspor tembaga sebesar 7,9%. Bea keluar bauksit turun 88,3% (yoy) karena berhentinya ekspor sejak Maret.

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengungkapkan penerimaan cukai sebesar Rp 169,8 triliun atau 69,2% dari APBN. Sri Mulyani mencatat cukai hasil tembakau mencapai Rp 163,2 triliun atau 70,2% dari APBN.

"Penerimaan CHT sampai dengan Oktober turun 4,3% (yoy) disebabkan oleh produksi sampai dengan bulan Agustus yang turun 2,1% dan tarif rata-rata tertimbang justru turun 0,9% disebabkan turunnya produksi SKM dan SPM golongan I," paparnya.

Sementara itu, cukai minuman mengandung etil alkohol (MMEA) mencapai Rp 6,3 triliun atau 72,9% dari target APBN. Menurut Sri Mulyani, penerimaan cukai MMEA sampai Oktober ini tumbuh 0,6%, didorong peningkatan produksi yang tumbuh 0,4%.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan Barang Ilegal Rp 49 M yang Disikat Sri Mulyani Cs

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular