Internasional

Erdogan Sandera Keputusan NATO, Negara Ini 'Mati Kutu'

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
23 November 2023 20:40
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (John Lamparski / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Foto: Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (John Lamparski / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Turki telah memberi tahu aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) bahwa ratifikasi pengajuan keanggotaan Swedia tidak akan selesai tepat waktu. Kabar ini disampaikan oleh dua sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Pekan lalu, komisi urusan luar negeri parlemen Turki menunda pemungutan suara mengenai upaya Swedia menjadi anggota NATO untuk mengadakan pembicaraan lebih lanjut mengenai masalah ini.

"Komisi kemungkinan akan melanjutkan perdebatan mengenai masalah ini pada Selasa atau Rabu," kata salah satu sumber, seperti dikutip Reuters pada Kamis (23/11/2023).

Para menteri luar negeri NATO akan bertemu di Brussel pada 28-29 November. Ini akan menjadi sebuah pertemuan yang diharapkan oleh beberapa pihak di blok pertahanan Barat akan menandai bergabungnya Swedia.

Baik Swedia dan Finlandia telah meminta untuk bergabung dengan NATO pada Mei tahun lalu setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat itu mengajukan keberatan atas kedua permintaan tersebut. Ia mengatakan ini akan menjadi perlindungan negara-negara Nordik terhadap orang-orang yang dianggap teroris oleh Turki, serta embargo perdagangan pertahanan mereka.

Turki sendiri telah mendukung pencalonan Finlandia pada April, namun tetap membiarkan Swedia menunggu.

Turki menuntut Swedia mengambil langkah lebih banyak untuk mengekang anggota lokal Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Sebagai tanggapan, Stockholm memperkenalkan undang-undang anti-terorisme yang menjadikan keanggotaan organisasi teroris ilegal, sekaligus mencabut pembatasan ekspor senjata terhadap Turki. Mereka mengatakan pihaknya telah menjunjung tinggi bagiannya dari kesepakatan yang ditandatangani tahun lalu.

Untuk diratifikasi, rancangan undang-undang tersebut perlu disetujui oleh komisi urusan luar negeri Turki sebelum dilakukan pemungutan suara penuh di parlemen, yang mungkin dilakukan beberapa hari atau minggu kemudian.

Presiden Erdogan kemudian akan menandatangani perjanjian tersebut menjadi undang-undang untuk mengakhiri proses tersebut.

Meskipun Hungaria, anggota NATO, juga belum meratifikasi keanggotaan Swedia, Turki dipandang sebagai penghalang utama bagi Swedia untuk bergabung dalam aliansi tersebut.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erdogan Tepati Janji, Beri Lampu Hijau Negara Ini Gabung NATO

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular